Nawaf Aztaqi , murid SD Negeri 163 juga merasa soal ujian bahasa Indonesia cukup susah sehingga harus teliti dalam menjawab. “Soalnya cukup sulit, mungkin karena perlu ketelitian menjawab soal-soalnya,” jelas Nawaf.

Sedangkan Salsabila Finanda, murid SD negeri 105 mengaku tidak kesulitan menjawab soal ujian kemarin. “Soalnya tidak susah, karena sudah sering juga dibahas sebelum pelaksanaan ujian ini. Sudah ada di tryout dan juga pelajaran bahasa Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebutkan, hari pertama pelaksanaan USBN belangsung aman dan lancar. Ia mengaku meninjau enam sekolah kemarin.

“Ujian di hari pertama saat kami tinjau alhamdulillah berjalan lancar. Dalam komposisi soal, kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena di tahun ini ada lima soal esai,” kata Jamal kepada Riau Pos di sela-sela peninjauan USBN di SD Negeri 36 Pekanbaru.

Ia juga menyebutkan, pemeriksaan jawaban, antara pilihan ganda dan esai dibedakan. Pilihan ganda akan diperiksa dengan menggunakan komputer. Sedangkan pemeriksanaan jawaban esai dilakukan secara manual.

“Kami mengharapkan para murid dalam menjawab soal bisa jujur. Apalagi dengan adanya soal esai. Kejujuran anak diminta,” katanya.

Ditambahkannya, naskah ujian sebanyak 25 persen dibuat oleh pemerintah pusat dan 75 persen dibuat oleh guru pada satuan pendidikan dengan dikoordinasikan kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). ‘’Guru yang tergabung dalam MGMP ini mesti membuat soal berbentuk pilihan ganda dengan mengacu pada kisi-kisi yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),’’ sebut Jamal.