15 RIBU WANITA INDONESIA TERDIAGNOSIS KANKER SERVIKS SETIAP TAHUN

Cegah Sejak Dini, Rutin Lakukan Pemeriksaan

Pekanbaru | Senin, 30 April 2018 - 11:45 WIB

Cegah Sejak Dini, Rutin Lakukan Pemeriksaan
SEMINAR KANKER: Para peserta mengikuti seminar kanker serviks, Ahad (29/4/2018). Debsy medya septiani/riau pos

Kanker menjadi penyakit yang paling mematikan.Faktanya, kanker serviks akhir-akhir ini menjadi sorotan karena angkanya yang terus meningkat. Indonesia menjadi negara tertinggi kedua penderita kanker serviks. Setiap tahunnya, tidak kurang dari 15 ribu kasus kanker serviks terjadi.

---------------------------------------------------------------

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

(RIAUPOS.CO) - DI Indonesia, setiap harinya terdapat 40 wanita yang terdiagnosis kanker serviks dan 20 wanita meninggal karena kanker serviks. Pada 2016, terdapat 17,8 juta jiwa dan 2017 ada 21,7 juta jiwa penderita kanker serviks.

Hal ini terungkap dalam seminar nasional kesehatan wanita dengan tema Keep Strong, Stay Healthy – Kanker Serviks dan Kanker Ovarium. Seminar ini untuk mengedukasi masyarakat agar terhindar dari penyakit kanker serviks

Seminar yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru ini menghadirkan pembicara dr Amru Sofian, Sp.OG(K) Onk MWALS yang memaparkan seputar patofisiologi kanker serviks, faktor risiko, pencegahan dan diagnosis dari kanker serviks.

WHO memperkirakan, pada 2030, penderita kanker serviks di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat. Oleh karena itu, perlu ada upaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para wanita sendiri yang merupakan penderita kanker serviks agar mulai melakukan tindakan pencegahan sehingga terhindar dari kanker serviks.

Dokter Amru Sofian mengatakan, banyaknya angka kejadian kanker serviks membuat para wanita sangat perlu berhati-hati dengan menjaga pola hidup sehat. Ia juga menyebutkan saat ini kanker serviks menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia.

“Sudah banyak sekali kejadian kanker serviks yang seharusnya menjadi warning (peringatan) sendiri bagi para wanita. Tapi justru terkadang kita mengabaikan, tidak aware (peduli) sejak awal sehingga ketika sudah muncul penyakit, baru mulai berobat. Ada baiknya jangan tunggu sampai dia bergejala baru mulai melakukan pengobatan,” katanya.

Amru Sofian menambahkan selain melakukan pemeriksaan laboratorium dan vaksinasi, terdapat beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan para wanita agar terhindar dari kanker serviks. Di antaranya pola hidup yang seimbang, menjaga pola makan seimbang, perbanyak sayur dan buah. Mulai kurangi makanan cepat saji dan olahan. Lakukan vaksin HPV sejak dini, khususnya bagi mereka yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Rutin melakukan pemeriksaan laboratorium juga dapat menjadi alternatif agar terhindar dari kanker serviks.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook