Soal Sulit UN Hanya 10 Persen

Pekanbaru | Senin, 23 April 2018 - 10:33 WIB

Antisipasi Jaringan Lelet

Di Riau 84.069 siswa SMP sederajat di 12 kabupaten/kota akan menjalani UN hari ini (23/4). Plt Kepala Disdik Riau Indra Agus Lukman mengimbau semua siswa dapat mengikuti UNBK dan UNKP dengan baik.

Baca Juga :Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Bengkalis

“Kami mengimbau seluruh siswa yang mengikuti ujian agar dapat mengikuti dengan lancar, sukses dan memperoleh nilai sangat baik dan meningkat dari tahun sebelumnya,” ujar Indra Agus kepada Riau Pos, Ahad (22/4).

Sementara itu Ketua Panitia Ujian Nasional Provinsi Riau Ahyu Suhendra menambahkan persiapan pelaksanaan UN untuk SMP sederajat sudah maksimal dilakukan.

“Soal sudah dikirim semua ke daerah. Sekolah pun siap melaksanakan UN. Baik itu UNBK maupun UNKP,” paparnya.

Sebagaimana diketahui tahun ini di Riau jumlah siswa ikut UN sebanyak 84.069 siswa. Di mana yang menjalani UNBK SMP sebanyak 27.816 dan UNKP SMP 56.253. Sedangkan jika dilihat dari jumlah sekolah SMP yang menjalankan UNBK sebanyak 244 sekolah dan UNKP sebanyak 901. Kemudian untuk MTs sendiri jumlah yang menjalankan UNBK hanya 59 sekolah sedangkan yang menjalankan UNKP mencapai 530 sekolah yang tersebar di Riau.

“Untuk yang SMP memang masih banyak yang melaksanakan UN dengan UNKP dan kami mendorong kabupaten/kota untuk me­ngupayakan ke depannya agar UN dengan sistem UNBK,” harapnya.

Disinggung mengenai soal dijelaskan Ahyu terutama UNKP merupakan soal yang murni dari pemerintah pusat dan dicetak oleh pusat. Sedangkan provinsi hanya mendistribusikan ke kabupaten/kota.

“Kalau yang cetak soal itu pusat melalui percetakan yang ditunjuk Kementerian Pendidikan,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan dalam pelaksanaan UNBK di Pekanbaru, dari 82 sekolah, setidaknya ada 52 sekolah yang masih menumpang ke sekolah lain.

“Jadi, hanya ada 30 sekolah yang bisa menggelar UNBK mandiri,” kata Jamal kepada Riau Pos, Ahad (22/4).

Dalam pelaksanaan UNBK, kata Jamal, sekolah yang mandiri merupakan sekolah yang memadai dari segi fasilitas. Seperti ketersediaan komputer, server, jaringan internet, dan listrik. Sementara untuk genset, sebagian sekolah sudah memiliki dan sebagian yang lain masih menyewa.

“Bagi sekolah yang menumpang, fasilitas di sekolahnya belum bisa memenuhi pelaksanaan UNBK. Mudah-mudahan tahun depan bisa melaksanakan UNBK secara mandiri,” tutur Jamal.

Terkait antisipasi jari­ngan lelet hingga komputer mengalami logout, pihaknya sudah antisipasi dari jauh-jauh hari.

“Bahkan kami sudah bekerja sama dengan pihak Telkom dan PLN untuk me­ngantisipasi agar tidak terjadi kesalahan server dan mati lampu,” ujarnya.(lyn/jpg/egp/tya/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook