Sebelumnya Lurah Muara Fajar Barar Asparida SSos kepada Riau Pos menuturkan, bahwa data warga yang kesulitan air bersih sudah diserahkan oleh pihaknya kepada Pemerintah Kota Pekanbaru. “Terakhir waktu itu kan Pak Pj yang minta data. Jadi setelah kami data ada sekitar 50 persen warga kami yang kesulitan air bersih. Jumlahnya sekitar 800 KK. Sudah kami kasihkan datanya. Setelah itu datang orang Kementerian PU. Sudah mau bangun (sumur, red) namun gak jadi. Karena lahan yang ada masuk ke dalam areal hutan lindung,” ujar Asparida.
Namun upaya dari Kementerian tersebut tidak terputus sampai di sana. Rencananya, embung atau sumur akan dibangun di wilayah Kelurahan Rantau Panjang yang terletak di bawah Kelurahan Muara Fajar Barat. “Tapi saya gak tau persis bagaimana kepastian pembangunan di sana (Rantau Panjang). Karena sampai hari ini saya belum dapat kabar,” tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya belum mendapat laporan persis dimana lokasi warga yang kesulitan air bersih. “Saya harus pastikan dulu dimananya. Karena kan belum dapat laporan persis,” ujarnya. Saat disampaikan bahwa laporan terakhir sudah diserahkan kepada Pj Wali Kota sebelumnya, yakni Edwar Sanger, Ayat berjanji akan meminta ulang data tersebut kepada lurah atau camat setempat.
Setelah mendapatkan data pasti dirinya juga akan langsung melakukan pengecekan ke lokasi. “Ya kalau memang masih belum ada solusi, kami akan coba usulkan nanti untuk membantu. Kalau ga di perubahan nanti kami akan coba di APBD murni,” kata Ayat.(ksm)