“Hari ini saya merasa berbahagia karena kegelisagan ini dimulai dari kalangan DPRD tentang bagaimana generasi muda kita saat ini. Saya sangat tersentuh karena dimulai dari anggota dewan,” Jelasnya.

Dalam menindaklanjuti hal ini saran dan masukan Direktur Pasca Sarjana UIN SUSQA ini menyampaikan bagaimana hal ini perlu diudukkan bersama, antara pemerintah tentu ada wakilnya, kemudian legislatif atau DPRD, ada kelompok agama MUI, ada kelompok lembaga adat, kemudian terkait dengan badan musyawarah daerah

“Ya, ini harus duduk bersama, kalau ini duduk menginpertarisi semuanya ya kita lakukan tindakan secara persuasif, nah kalau tidak bisa dengan persuasif tentu kita tingkatkan yang lebih keras dari itu. Kalau tidak bisa perang kita, perang dengan judi, “ Ingatnya.

Ilyas juga menambahkan, kalau judi menurutnya tutup. Tidak ada tawar-menawar, percuma kita membiayai rumusan visi dan misi kota yang disahkan oleh DPRD dengan dana rakyat menjadi satu produk undang-undang peraturan.

“Kalau memang judi itu jelas ini sangat bertentangan tutup. Kalau ada pelakunya mungkin dengan persuaisip kita panggil dulu, kalau tidak paham dipahami dulu kalau dia dia sudah paham dimana selanjutnya mengapa berani buat. Kalau dia sudah paham, sudah mengerti kemudian lakukan,” jelasnya.(man)