Jumlah tersebut disebutkan Rahmad sudah diajukan kepada Pemko Pekanbaru. Namun apakah pasti akan diakomodir, Rahmad sendiri terlihat pesimis. Menurutnya, besar kemungkinan pengajuan tersebut tidak dapat direalisasikan sepenuhnya. Mengingat kondisi keuangan Pemko yang terbatas saat ini.
Kendala kedua adalah alat kesehatan (alkes) untuk operasional RSUD. Di mana sejak awal, pemko sendiri tidak memiliki anggaran untuk pengadaan alkes. Namun begitu pihaknya mencoba untuk mengajukan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp135 miliar untuk pengadaan alkes. Namun pada kenyataannya, permintaan tersebut tidak direalisasikan oleh pusat.
‘’Karena anggara pusat masih banyak diprioritaskan untuk Dana Alokasi Kusus (DAK) yang mengalami tunda bayar pada 2016 sebelumnya,’’katanya lagi.
Terakhir, permasalahan yang belum dimiliki pemko adalah sumber daya manusia (SDM) untuk pegawai RSUD. Di mana jika beroperasi nanti akan diperlukan sekitar 200 sampai dengan 300 pegawai untuk beroperasinya sebuah RSUD tipe C.
“Kemarin kepala dinas sudah menghadap Menpan RB bersama walikota. Kemungkinan iya akan diprioritaskan untuk Pekanbaru kuota pegawai,” sebutnya.(nda)