Amel (24) penanggung jawab Supermarket Colorsmart di Jalan HR Soebrantas saat ditemui Riau Pos mengatakan, hingga saat ini beras maknyuss masih terpajang di tokonya. Namun ia mengakui jika beras ini kurang laku dibandingkan beras-beras yang lain. “Masih dijual kok, lumayan lah, kalau dibilang laku kali juga enggak”, ucapnya. Amel menambahkan, masalah penarikan beras Maknyus dari pasaran dirinya mengaku belum tahu, dan juga belum ada surat edaran dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru (Disperindag) terhadap larangan menjual beras premium ini.

Pihaknya berencana akan menarik beras tersebut dari supermarketnya dan  mengembalikan ke pihak produsen, jika nanti ada kebijakan atas beras yang diproduksi PT Indo Beras Unggul dilarang beredar oleh pemerintah. “Kalau memang tidak dibolehkan jual lagi, kami siap menariknya dari toko kami dan mengembalikannya ke pihak produsen ,” tegasnya

Hal yang berbeda terjadi di gerai Alfamart dan Indomaret. Kedua gerai ini sama - sama berinisiatif melakukan penarikan terhadap kedua beras oplosan yang dijual dengan harga premium, saat santer terdengar berita penggerebekan yang terjadi di Jakarta.  

Salah satunya ritel Alfamart di samping Giant Panam. M Amin (28) kepala toko Alfamart mengatakan, pihaknya melakukan penarikan setelah atasan mereka memberikan perintah untuk menarik dua merek beras tersebut. “Sudah lama ditarik, pas waktu berita penggerebekan itu tersiar di televisi,” ucapnya.  Sampai saat ini sebutnya, sudah tidak ada lagi penjualan kedua merek beras itu di tokonya, menunggu sampai  ada surat perizinan beredar dari pihak terkait dikeluarkan. (cr2/ade)