Namun setelah mengalami pergantian menteri, akhirnya Firdaus harus kembali mengulang permintaan bantuan dari Kemenkes agar bisa membantu ketersediaan alkes. Dari pengakuannya, Kemenkes sendiri sudah memberikan lampu hijau untuk memberikan bantuan berupa pengadaan alkes. Bantuan tersebut akan diupayakan oleh pihak Kemenkes pada APBN-P 2017 mendatang.
“Mudah-mudahan ekonomi bisa membaik. Memang kita ketahui bersama ada resesi ekonomi nasional yang berimbas dari ekonomi dunia. Nah kami kan ada rasionalisasi anggaran juga. Kami mengerti beratnya pemerintah dan pemerintah pusat, dengan keuangan terbatas namun keperluan harus dicukupi. Kami berharap Kemenkes dapat memprioritaskan bantuan kepada Pekanbaru,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan RSUD Pekanbaru sempat sedikit terlambat karena terdapat beberapa kendala. Salah satunya pengadaan alkes yang menelan biaya mencapai ratusan miliar rupiah.
Kepala Pelayanan Kesehatan Dinkes Pekanbaru Rahmad pernah menyampaikan bahwa untuk alat kesehatan pihaknya masih berupaya agar segera bisa dilengkapi. Karena untuk pembiayaan alkes sendiri jauh lebih mahal dibanding membangun fisik RS.
Maka dari itu, pihaknya berupaya menggaet dana dari pemerintah pusat.”Ada sekitar Rp180 miliar lagi,” ujarnya.(ade)