Kamis (10/2), setelah sembuh, Bude kembali melakukan aktivitasnya. Ia dan suami kembali ke kantin sekolah. Karena masih trauma, Bude menyuruh sang suami masuk terlebih dahulu ke dalam kantin.
Sumarman pun membuka pintu depan. Tidak terjadi apa-apa. Semua normal. Namun ia tetap waspada. Sambil mengendap-endap, ia perlahan menuju pintu belakang.
Pagi itu, langit juga masih gelap. Dengan rasa deg-degan Sumarman membuka pintu belakang kantin dengan pelan-pelan. ”Aman, Pak?” tanya Bude dengan suara berbisik.
Pintu belakang terbuka. Beberapa menit, situasi hening. Ular yang ditakuti tidak ada di depan pintu belakang. Sumarman pun mengecek kondisi dapur belakang kantin.
Ssaappp. Seekor ular berusaha menyerang Sumarman. Tapi. Sumarman berhasil menangkis. Ternyata ada ular yang sudah bercokol di atas tempat cucian piring. Sumarman berlari kencang sambil memanggil istrinya. Mereka lalu berlari keluar kantin dengan rasa ketakutan.
Sumarman pun meminta bantuan pawang ular. Pagi jelang siang, sang pawang datang. Warga dan murid sekolah pun datang beramai-ramai untuk melihat aksi sang pawang menangkap ular. Setelah ditelisik sang pawang, ternyata terdapat dua ular yang berukuran hampir sama. Hampir mencapai 5 meter. ”Menurut sang pawang, kedua ular itu sepasang. Yang jantang ukurannya lebih panjang,” ujar Bude kepada Riau Pos, Jumat (11/3).
Heti (33), salah seorang saksi mata kepada Riau Pos mengatakan, kedua ular tersebut akhirnya dibawa oleh sang pawang untuk dipindahkan ke habitatnya. ”Jadi kemarin (Kamis, red), ular sudah dibawa. Sampai saat ini sudah aman. Nggak ada ular yang nampak lagi,” sebutnya.***
Laporan : AFIAT ANDAN