(RIAUPOS.CO) - Perpanjangan waktu pemberian vaksin measles and rubella (MR) di Pekanbaru sudah berakhir 31 Oktober kemarin. Namun hingga hari terakhir tersebut, capaian pemberian vaksin baru mencapai 25 persen lebih. Angka ini masih dari jauh dari target yang ditetapkan yakni 95 persen.
Menyikapi kondisi tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Indra Pomi membenarkan capaian pemberian vaksin MR belum memenuhi target. Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat realisasi program vaksin MR di Pekanbaru termasuk segala kendala yang dialami.
“Capaian pemberian vaksin MR pada hari terakhir perpanjangan waktu masih sekitar 25 persen atau masih jauh dari target 95 persen. Dengan kondisi tersebut, kami masih menunggu apakah ada kesempatan perpanjangan waktu lagi untuk pelaksanaan ini atau bagaimana,” ujarnya kepada Riau Pos, Rabu (31/10).
Lebih lanjut dikatakannya, jika seandainya pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi nantinya memberikan surat perintah untuk melanjutkan pemberian vaksin tersebut, maka pihaknya berharap capaian pemberian vaksin jauh lebih baik lagi.
“Jika diberikan perintah untuk melanjutkan, mudah-mudahan ke depan akan lebih baik,’’ ujarnya.
Karena polemik tentang halal haram juga sangat berperan mempengaruhi orang tua untuk mengizinkan anaknya diberikan vaksin. Termasuk informasi hoaks tentang vaksin MR tersebut yang disebarkan orang tidak bertanggung jawab,” sebutnya.
Saat ini, diakui Indra, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan juga Kodim 0301 Pekanbaru untuk menyosialisasikan program pemberian vaksin MR. Sembari menunggu arahan lanjut dari pemerintah pusat.
Dari 12 kabupaten/kota di Riau, Pekanbaru berada di posisi kedua terendah capaian vaksin MR. Pekanbaru hanya mampu mencapai 25,89 persen dari target 95 persen. Sedangkan yang paling rendah Kota Dumai dengan capaian 5,16 persen sedangkan tertinggi Kuantan Singingi 66,92 persen.(gem)