PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Polresta Pekanbaru akhirnya melakukan pemanggilan terhadap dua siswi yang terlibat baku hantam di Hutan Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu. Aksi saling pukul yang terekam kamera dan menyebar di media sosial itu akhirnya didamaikan pada Jumat (30/6/2023).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Siagian melalui Kasat Reskrim Kompol Andrie Setiawan mengatakan, para pihak bersama keluarga sudah dipanggil. Mereka, disaksikan orang tua dan perwakilan keluarga, diminta untuk membuat surat perjanjian.

Adapun dua siswi yang terlinat baku hantam tersebut berasal dari sekolah berbeda. Mereka ada SRS berasal dari Desa Tanah Merah, Siak Hulu Kampar dan satu lagi FSS juga berasal dari desa yang sama. Satu dari SLTP Negeri dan satu dari SKM Swasta di Pekanbaru.

"Kita telah memanggil para pihak yang bermasalah dan telah dilakukan mediasi antar keduanya dengan disaksikan masing-masing keluarga," ungkap Kompol Andrie pada Sabtu (1/7/2023).

SRS didampingi sang ibu, sementara FSS didampingi perwakilan keluarga. Keduanya didamaikan secara formal lewat perjanjian yang disaksikan orang tua atau keluarga masing-masing. Isi perjanjian tulis yang diterima Riaupos.co pagi ini di antaranya, kedua siswi mengakui kesalahan masing-masing.

Kemudian keduanya juga berjanji untuk tidak akan memperpanjang permasalahan tersebut dan tidak akan saling menuntut di kemudian hari.

"Kedua siswi juga kita minta untuk tidak lagi mengulangi perbuatan mereka di masa mendatang, baik itu saling ejek, apalagi sampai berkelahi fisik," tutup Kasat Reskrim.

Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi