BANSOS CORONA

Ada yang Memakai Mobil, Beberapa Penerima Bansos Sisakan Saldo

Pekanbaru | Rabu, 01 Juli 2020 - 03:38 WIB

Ada yang Memakai Mobil, Beberapa Penerima Bansos Sisakan Saldo
Direktur Utama PT BPR Pekanbaru, Akhmad Fauzi Lindung. (MUHAMMAD AMIN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Seorang perempuan setengah baya dengan dandanan menor baru saja keluar dari gedung PT BPR Pekanbaru, Selasa (30/6/2020). 

Dia segera masuk ke dalam mobil yang diparkir di halaman bank pelat merah itu. Rupanya dia merupakan satu dari 6.424 penerima bantuan sosial (bansos) dampak pandemi corona (Covid-19).


Sang ibu tak sendiri. Banyak orang bermobil yang datang. Kebanyakan memang mengambilkan untuk orangtuanya. Tapi ada juga yang memang orang berpunya, bahkan terlihat kaya. Beberapa di antaranya bahkan sengaja menyisakan uangnya di rekening yang dibuat di PT BPR Pekanbaru, sebagai tempat penyaluran bansos Covid-19.

Fauzan, warga Payung Sekaki, misalnya, menyisakan Rp50 ribu di tabungan yang baru dibuatnya. 

"Sekarang memang perlu, Pak. Tapi biar disisakan sedikit," ujar Fauzan.

Begitu juga Mainar, warga Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota. Dia berencana mengambil sebagian saja dana bansos jatahnya, tidak sepenuhnya. Mainar yang berusia lanjut masih menunggu di ruang tunggu pelayanan PT BPR Pekanbaru.

"Anak masih menjemput kartu keluarga (KK) asli," ujar Mainar.

Direktur Utama PT BPR Pekanbaru, Akhmad Fauzi Lindung, menyebutkan, syarat pengambilan dana bansos memang harus menunjukkan KK asli. Selain itu juga harus ada KTP asli dan orang yang bersangkutan harus datang. Tidak boleh diwakilkan. Selain itu juga harus menunjukkan surat rekomendasi penerima bansos yang dikeluarkan Dinas Sosial Kota Pekanbaru.

"Harus orangnya langsung. Bahkan yang disabilitas kami antarkan untuk jumpa orangnya langsung," ujar Akhmad.

Perihal beberapa orang bermobil yang datang mengambil bansos, Akhmad menyebutkan, pendataan bukan pada pihaknya. PT BPR Pekanbaru hanyalah menyalurkan dana bansos dari Pemprov Riau itu.

"Asal kelengkapan syaratnya ada, kami salurkan. Termasuk kecocokan data penerima dan orangnya yang harus datang langsung," ujarnya.

Beberapa penerima bansos yang datang hari itu memang layak. Ada orang tua yang tertatih-tatih dan dipapah anaknya. Ada juga yang kelihatan sakit-sakitan. Diantar ojek daring. Kendati demikian, satu dua ada juga yang kelihatan kaum berada, terlihat dari kendaraan, pakaian, atau penampilan mereka.

Disebutkan Akhmad, sebagian besar penerima bansos memang tidak mengambil penuh bantuan sebesar Rp300 ribu per orang itu. Ada yang menyisakan Rp50 ribu, Rp100 ribu, bahkan ada yang tidak mengambil sama sekali. Artinya mereka tak perlu dana itu sepenuhnya.

"Yang mengambil penuh Rp300 ribu kurang dari sepuluh orang," ujarnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook