Salah satu faktor rapuhnya lini belakang Roma adalah penjualan Alessio Romagnoli ke Milan seharga 25 juta Euro (Rp366 Miliar). Kehilangan Romagnolli berdampak pada buruknya pertahanan Roma.
Di antara empat tim teratas Serie A, Roma kebobolan paling banyak. Yakni 15 gol. Bandingkan dengan Inter Milan (7 gol), Napoli (8 gol), dan Fiorentina (11 gol), disiplin lini belakang Roma paling lemah. Bahkan jumlah kebobolan Atalanta yang saat ini di posisi sepuluh klasemen sama dengan Roma, 15 gol.
’’Atalanta punya kemampuan mencuri bola dari lawan dan melakukan serangan balik mematikan dari sisi sayap. Itu yang harus disadari Roma kalau ingin menang dari Atalanta,” tulis Terra Daley.
Di sisi lain, Direktur Utama Roma Mauro Baldissoni berkata Radja Nainggolan dkk harus "meminta maaf" kepada Romanisti atas kekalahan memalukan dari Barcelona. Jalan satu-satunya yakni dengan meraih kemenangan atas Atalanta.
“Kami menyadari jika para Romanisti marah bukan kepalang karena timnya dipermalukan. Maka persembahan maaf adalah dengan memberikan banyak gol buat Romanisti di Olimpico,” ucap Baldissoni.
Soal lini depan, barisan penyerangan Roma menjadi yang tergalak di Serie A. Edin Dzeko dkk sudah menghasilkan 29 gol. Dan Gervinho serta Miralem Pjanic menjadi kontributor terbanyak buat gol Roma dengan masing-masing mengantongi enam gol. (dra/ang)
Sumber: Football Italia/JPNN
Editor: Hary B Koriun