MISANO (RIAUPOS.CO) - Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, dianggap tengah berada dalam krisis. Meski masih berada di puncak klasemen sementara pembalap, namun apa yang dialaminya di tiga seri terakhir menjelaskan hal itu.
Hal itu disampaikan ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo. Kondisi tersebut, kata Chicho, bisa memberi ruang kepada semua pembalap yang kini ambil bagian di MotoGP 2020 untuk menjadi juara dan meninggalkan pembalap Prancis tersebut.
Quartararo gagal naik podium di tiga seri terakhir. Bahkan di MotoGP Styria, Quartararo hanya menempati posisi ke-13.
Posisi itu jadi catatan terburuk buat pembalap Petronas Yamaha itu dari lima seri yang sudah berlangsung. Quartararo kesulitan tampil konsisten karena beberapa masalah motor, termasuk dari segi kecepatan.
"Fabio Quartararo benar-benar dalam krisis. Dia kehilangan poin dengan cara yang luar biasa," ujar Chicho Lorenzo seperti dilansir Tuttomotoriweb.
Menurunnya performa Quartararo kontras dengan dua seri awal MotoGP 2020. Ketika itu, pembalap berusia 21 tahun berhasil meraih gelar MotoGP Spanyol dan Andalusia.
Namun, penampilan Quartararo mengalami penurunan memasuki seri ketiga. Ia hanya bisa finis di posisi ketujuh pada MotoGP Republik Ceko dan kedelapan di MotoGP Austria.
Rapor Quartararo terus mengalami penurunan drastis di MotoGP Styria. Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Quartararo berada di luar posisi 10 besar saat finis.
Hasil buruk di tiga seri terakhir itu membuat Quartararo kesulitan menjauh dari para pesaing untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Quartararo hanya unggul tiga poin dari pesaing terdekat Andrea Dovizioso (Ducati) yang mengoleksi 67 poin.
Sumber: GPOne/CNN/Crash
Editor: Hary B Koriun