DOHA (RIAUPOS.CO) - Persaingan individu antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selalu berakhir dengan siapa yang terpilih sebagai pemain terbaik dunia.
Yaitu, dalam penghargaan FIFA World Player of the Year (2007–2009), FIFA Ballon d’Or (2010–2015), sampai berganti nama menjadi The Best FIFA Men’s Player (2016 hingga sekarang).
Tapi, dalam dua edisi terakhir, Messi tidak lagi bersaing dengan Ronaldo. La Pulga alias Si Kutu mendapat perlawanan dari Robert Lewandowski. Lewy dua kali mengungguli Messi.
Bahkan, dalam edisi 2021 yang diumumkan pada 17 Januari lalu, Lewy hanya surplus empat suara (48-44) atas Messi.
Keunggulan individu itulah yang bisa dilengkapi Lewy saat menghadapi Messi dalam matchday ketiga grup C Piala Dunia 2022.
Yakni, saat Polandia yang dikapteni Lewy bersaing dengan Argentina dan Messi di Stadium 974, Doha, Kamis (1/12/2022) dini hari (siaran langsung Champions TV World Cup 1/Vidio pukul 02.00 WIB).
Laga memang berlabel persaingan untuk meraih tiket lolos 16 besar. Tapi, ada bumbu rivalitas personal dari Lewy-Messi.
Sejauh ini, Lewy dan Messi sama-sama mengoleksi sebiji gol. Messi menorehkannya ke gawang Meksiko (27/11/2022), sedangkan Lewy ke gawang Arab Saudi (26/11/2022).
Saya tidak memandang pertandingan ini (Polandia versus Argentina, Red) karena pertemuan saya dengan Leo Messi. Memang saya pernah mengalahkannya, tetapi saya juga pernah merasakan kekalahan,” ucap Lewy kepada TVP Sport.
Tidak sama dengan Lewy, pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz sepakat bahwa sorotan tajam akan mengarah kepada Lewy dan Messi.
”Semua orang menantikan bentrokan ini karena duel itu (Lewy melawan Messi, Red),” sebut Michniewicz kepada ESPN Deportes.
”Mereka memang dua pemain yang luar biasa. Tetapi, saya tidak akan mengatakan siapa yang terbaik. Saya tidak membahas hal itu,” sambung Michniewicz.
Lewy dan Messi beruntung karena rekan setim mereka telah memberikan dukungan penuh di Piala Dunia Qatar.
Seperti gelandang Argentina Enzo Fernandez yang ingin melihat Messi mengangkat trofi juara Piala Dunia untuk kali pertama dalam kesempatan terakhirnya.
Ya, La Pulga telah mengisyaratkan pensiun dari level internasional setelah Piala Dunia Qatar.
”Aku termasuk bagian dari anak remaja di Argentina yang tidak rela ketika Leo (sapaan akrab Messi, Red) ingin meninggalkan timnas setelah Copa America 2016.”
”Aku menulis surat kepadanya supaya dia bertahan di timnas. Aku masih berusia 15 tahun saat itu,” bebernya kepada Clarin.
Usaha Enzo tidak sia-sia karena Messi meralat keputusannya dua bulan setelah itu. Bahkan, Enzo bisa berselebrasi dengan Messi atas terciptanya gol kedua Argentina ke gawang Meksiko.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
