UNTUK MUSIM DEPAN

Batas Anggaran Baru F1 Diputus Rp2,1 Triliun

Olahraga | Jumat, 29 Mei 2020 - 18:54 WIB

Batas Anggaran Baru F1 Diputus Rp2,1 Triliun
Seri pertama Formula 1 2019 berlangsung di Sirkuit Melbourne, Australia, Ahad (17/3) lalu. Balapan ini dimenangkan oleh pembalap Mercedes Valtteri Bottas. (JUN QIAN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tim-tim Formula 1 dipastikan tidak bisa lagi jor-joran dalam menyusun anggaran operasional balapan untuk musim depan.

Kemarin (28/5) Federasi Balap Mobil Dunia (FIA) menyepakati pembatasan anggaran baru alias budget cap yang berlaku untuk lima tahun ke depan. Khusus musim 2021, budget cap diputuskan 145 juta dolar Amerika Serikat (Rp2,1 triliun).


Selain tahun depan, FIA telah menentukan batas pembiayaan untuk musim 2022 hingga 2025. Jumlah batas anggaran yang muncul disepakati terus berkurang untuk mengurangi kesenjangan kemampuan finansial tim agar kompetisi lebih ketat.

Selain itu, untuk jangka pendek, kebijakan tersebut dilakukan sebagai bentuk penyelamatan bisnis F1 yang sedang diterpa pandemi Covid-19.

Untuk musim 2022, batas maksimal pembiayaan tim disepakati pada angka 140 juta dolar AS (Rp2 triliun). Sedangkan musim 2023 hingga 2025 adalah 135 juta dolar AS (Rp1,9 triliun).

"Ini adalah sebuah langkah besar untuk kemajuan F1 dan bisnis olahraga ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keputusan ini," tulis Presiden FIA Jean Todt dilansir Outlookindia.

Dalam pernyataan resminya, FIA menyebut, perubahan aturan pembiayaan tim-tim F1 untuk musim depan sangat dibutuhkan agar bisnis F1 tetap sehat di tengah pandemi Covid-19. Selain mengubah aturan anggaran, FIA mengubah beberapa aturan teknis. Salah satu yang terpenting adalah pengenalan sistem handicap untuk pengembangan aerodinamika.

Aturan itu mulai diterapkan musim depan. Pada aturan baru tersebut, semakin rendah suatu tim finis pada klasemen konstruktor, mereka akan semakin memiliki waktu lebih banyak untuk menggunakan lorong angin (wind tunnel) dalam pengembangan aerodinamika mobil.

Penggunaan peranti pengukur hambatan angin itu berguna untuk pengembangan mobil yang akan dipakai pada musim berikutnya.

Keputusan-keputusan baru yang diambil F1 dan FIA tersebut disambut positif oleh tim-tim F1. Salah satu yang mengungkapkan kegembiraannya adalah Chief Executive McLaren Zak Brown. "Ini adalah kemenangan untuk semua," ucapnya.

Dia menambahkan, keputusan itu sangat tepat karena diambil pada momen-momen krusial untuk keberlanjutan bisnis olahraga tersebut. Awal pekan ini, media-media lokal Inggris sudah melaporkan bahwa McLaren bersiap melakukan pemangkasan pegawai pada divisi balap mereka hingga 70 orang.

Kabar lain muncul dari pihak penyelenggara GP Belanda. Event balap F1 di Sirkuit Zandvoort dipastikan batal untuk tahun ini. GP Belanda pun tercatat menjadi event keempat yang batal tahun ini. Sebelumnya, sudah ada GP Australia, Monako, dan Prancis yang batal.

"Kami meminta semua fans untuk bersabar. Kita sudah berhasil menanti balapan F1 kembali ke sirkuit ini selama 35 tahun. Jadi, aku rasa menanti selama satu tahun lagi bukan masalah besar," ucap Jan Lammers, direktur olahraga GP Belanda, kepada Motorsportweek.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook