PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dua peserta terjauh Honda DBL Riau Series 2018 datang dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Menyeberang laut untuk tiba ke Pekanbaru, kepercayaan diri yang dibawa tinggi. Target melangkah jauh bahkan mengincar juara dipasang.
Dari Kepulauan Meranti, dua tim yang ikut berpartisipasi dalam Honda DBL Riau Series 2018 ini adalah tim puteri SMK Negeri 1 Tebing Tinggi dan tim putera SMK Patria Dharma Selatpanjang. Ajang tahun ini merupakan gelaran pertama yang diikuti oleh dua tim ini.
Jarak tempuh dari Selatpanjang, tempat asal dua tim ini setidaknya memerlukan waktu 4 sampai 5 jam ke Pekanbaru. Kedua tim harus berganti-ganti moda transportasi selama perjalanan. Dari Selat Panjang perjalanan ditempuh menggunakan speedboat ke Pelabuhan Tanjung Buton Siak, selanjutnya perjalanan ditempuh lewat darat ke Perawang. Dari Perawang harus kembali memakai speedboat ke Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru.
Pada pembagian grup, SMKN 1 Tebing Tinggi berada di grup A. Grup ini terhitung berat karena di sana diisi pula dengan juara bertahan SMAN 1 Pekanbaru. Tim lain yang juga berada di grup itu adalah SMAN 2 Rengat. Semetara itu, SMK Patria Dharma Selat Panjang menghuni grup H. Mereka akan melawan dua tim asal Pekanbaru SMAN 8 Pekanbaru, dan SMA Kalam Kudus Pekanbaru. Disini terdapat pula MAN 1 Teluk Kuantang.
Perwakilan tim SMK Patria Dharma Tanto pada Riau Pos, Rabu (26/9) menuturkan, jarak memang menjadi tantangan.’’Tantangannya pas penyerahan berkas kami dari jauh harus kesana. Lalu, ini kan tahun pertama ikut,’’ ungkapnya.
Tim ini sebutnya, ikut Honda DBL Riau Series 2018 karena sudah pernah juara 1 HSBL di Selat Panjang.’’Ikut tahun ini karena kalau juara 1 di Selat panjang akan diberangkatkan ke Pekanbaru. Dulu itu 3 x 3 saja ikut karena kekurangan biaya,’’ imbuhnya.
Meski berasal dari daerah yang jauh, sekolah sebut Tanto mendukung penuh.’’Dukungan sekolah dukungan penuh, biaya anak itu yang keluar sebagian lalu dibantu sekolah. Pemain dari kelas x sampai XII, semua tinggal di Selat Panjang,’’ ungkapnya.
Persiapan dalam mengikuti Honda DBL Riau Series 2018 kata dia maksimal dilakukan. Menyongsong ini, porsi latihan terus ditingkatkan ‘’Untuk latihan diperberat, kesana target champion kalau bisa. Terus dari sekolah support mereka supaya semangat latihan,’’ jelasnya.
Dalam latihan, para pemain dipoles untuk bisa beradaptasi dengan aturan yang diterapkan Honda DBL Riau Series 2018. Salah satunya respect the game.” Inside 3 point dipersiapkan cadangan stamina karena man to man,’’ tambahnya.
Untuk strategi yang akan diterapkan, Tanto masih merahasiakan. Dia menggarisbawahi yang terpenting adalah upaya semaksimal mungkin akan dilakukan.’’Kita strategi masih rahasia. persiapan yang jelas semaksimal mungkin jadi target mau menanglah,’’ katanya.
Meski tak melakukan latihan tanding ke luar daerah, persiapan matang tim ini ditunjukkan dengan bertanding di Selat Panjang melawan tim senior. Di Selat Panjang, turnamen basket memang tidak terlalu seiring digelar, hanya tiga kali setahun.
Sementara itu, pelatih basket Patria Dharma, Hendra Alam Kusuma menyebut, target tinggi dipasang dalam keikutsertaan di Honda DBL Riau Series 2018 penting sebagai penyemangat.’’Minimal semi final. Target tinggi biar anak-anak semangat,’’ ucapnya.
Tim yang akan berlaga di Honda DBL Riau Series 2018 dari SMK Patria Dharma ini sudah dipersiapkan sejak enam bulan yang lalu. Dari 20 pemain yang diseleksi, terpilih 12 orang yang dibawa ke Pekanbaru. Selama penyeleksian, berbagai tantangan dihadapi. Satu orang pemain bahkan batal berangkat karena tak mendapat restu orang tua.’’Itu satu orang pemain andalan kita juga. Kita adaptasi. Karena itu, untuk yang berangkat ini saya pesan pada anak-anak, harus semangat. Kita main di kota lain, biar bisa berbicara banyak,’’ harapnya.
Lain lagi cerita tim putri SMKN 1 Tebing Tinggi. Sama-sama baru pertama ikut dalam gelaran Honda DBL Riau Series 2018, sekolah ini memilih merendah.’’Baru kali inilah turun kesana, mudah-mudahan tidak yang terakhir,’’ kata guru pendampingnya Jumiati.
Dalam partisipasi pertama ini, Jumiati menyebut SMKN 1 Tebing Tinggi hanya mematok target bisa main saja. Impian lolos dari penyisihan pun masih menjadi harap yang tak mau diumbar.’’Sementara ini dapat ikut serta saja sudah syukur. Selama ini kita belum pernah di sana main,’’ ucapnya.
Meski merendah, kemampuan SMKN 1 Tebing Tinggi tak bisa dipandang sebelah mata. Di Selat Panjang, mereka adalah juara tiga tahun terakhir iven basket HSBL. Tak itu saja, kekompakan juga sudah terpupuk lama karena tim basket mereka terus dibina selama enam tahun terakhir.’’Basket sudah lama kami enam tahun, sudah tiga kali terakhir juara HSBL. Kalau disini (Selat Panjang-red) insyaallah kuat. Kalau disana (Pekanbaru-red) tidak tahu,’’ kaya Jumiati.
Dengan komposisi tim yang sudah padu, persiapan khusus untuk Honda DBL Riau Series 2018 bagi sekolah ini digeber dalam tiga bulan terakhir.’’Sudah tiga bulan, sejak HSBL kami persiapan utk DBL. Anak-anak punya keinginan kuat latihan,’’ katanya.
Tantangan terbesar kata dia adalah datang ke Pekanbaru dengan rombongan yang banyak terdiri dari pemain, official, peserta dance , hingga jurnalis sekolah ‘’Rombongan banyak, jadi sangat tantangan,’’ ucapnya.
Untuk rival pada Honda DBL Riau Series 2018, berada satu grup dengan juara tahun lalu membuat tim ini waspada.’’Tidak jadi beban, anak-anak santai nikmati saja. Mental siap,’’ tutupnya.
Delapan Atlet Jalani Tes Akademik
Dengan semboyan student atlet, Honda DBL Riau Series 2018 bukan saja menonjolkan kemampuan bermain basket siswa sekolah namun juga kemampuan akademik. Rabu (26/9) kemarin, rekaman orang atlet dari berbagai daerah menjalani tes akademik di Graha Pena Riau Pos lantai 3.
Calvin Hadinata Basketball Operasional DBL Indonesia memaparkan, peserta tes ini berasal dari Kerinci, Mandau dan Pekanbaru dengan satu orang diantaranya merupakan atlet puteri.’’DBL ini konsepnya student atlet, semua yang berprestasi di bidang non akademik terutama basket seimbang dengan pelajarannya,’’ ucapnya.(eca)
(Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru)