JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Demi segera mewujudkan pertarungan unifikasi kontra Anthony Joshua, Tyson Fury mengaku rela mengeluarkan banyak uang untuk menghindari pertarungan ulang kontra Deontay Wilder.
Uang tersebut digunakan untuk membatalkan salah satu pasal di dalam kontrak bahwa pertarungan keduanya bakal berlangsung tiga seri alias trilogi.
Klausul tanding ulang tersebut dimasukkan kontrak sebelum pertarungan kedua Fury vs Wilder digelar. Sebab, pada duel pertama 2018, hasil akhirnya draw. Nah, klausul itu menyebutkan, andai salah satu petinju kalah pada edisi kedua, dia berhak meminta rematch dalam waktu 30 hari.
Wilder akhirnya dinyatakan kalah TKO setelah asisten pelatihnya, Mark Breland, melempar handuk saat ronde ketujuh baru berjalan 1 menit 39 detik.
"(Sebenarnya) kami lebih memilih pertarungan dengan Joshua, tetapi begitulah (bunyi) kontraknya. Kami siap membayar (kubu Wilder) agar mau memberikan jalan agar pertarungan dengan Joshua lebih dulu digelar," terang Frank Warren, promotor Fury, kepada BBC Radio seperti dilansir The Independent.
Duel Fury kontra Joshua memang jauh lebih seru. Pemenangnya akan mengoleksi empat sabuk juara dunia kelas berat sekaligus. Fury pemilik sabuk WBC, sedangkan Joshua juara versi IBF, WBA, dan WBO. Selain itu, dua pertarung sama-sama berasal dari Inggris.
Joshua dijadwalkan naik ring melawan petinju Bulgaria Kubrat Pulev di Stadion Tottenham Hotspur 20 Juni mendatang. Itu menjadi duel wajib untuk mempertahankan gelar IBF-nya. Artinya, kubu Fury harus menunggu setelah pertarungan tersebut tersaji.
Tetapi, Wilder hampir pasti meminta pertarungan ulang secepatnya. "Duel ulang pasti akan terjadi. Kami ingin segera merebutnya (sabuk WBC) kembali," yakinnya.
Kubu Fury memang harus bergerak cepat. Sebab, jika mengikuti jalur normal, pertarungan Fury vs Joshua bakal sulit diwujudkan. Siapa pun yang bakal memegang sabuk WBC pada awal 2021 harus melakoni pertarungan wajib.
Kandidat lawannya adalah Dillian Whyte. Joshua juga harus menghadapi pertarungan wajib lainnya untuk mempertahankan gelar WBA yang kandidatnya sudah ada, yaitu Oleksandr Usyk.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal