LEICESTER (RIAUPOS.CO) -- Leicester City sudah kehilangan lima poin dalam dua matchweek terakhirnya di Premier League. Akibatnya margin poin dengan Liverpool sang pemuncak klasemen, yang ada di atasnya menjauh (49-39). Sedang dengan Manchester City yang ada di bawahnya semakin memendek (39-38).
Maka boxing day di matchweek 19 pada, Jumat (27/12) dini hari di King Power Stadium bakal sangat krusial buat Leicester. Kalau menang atas tamunya Liverpool maka peta persaingan Premier League masih kompetitif. Jika The Foxes yang kalah, asa Kasper Schmeichel dkk meraih titel keduanya setelah musim 2015-2016 lalu boleh dikatakan ambyar.
Pelatih Leicester Brendan Rodgers kepada Leicester Mercury, Rabu (25/12), yakin kalau timnya mampu menjalani kebangkitan di boxing day. Meski statistik Rodgers di boxing day tak terlalu mentereng. Di empat kali boxing day yang dijalani pelatih 46 tahun itu sekali menang, sekali seri dan dua kalah.
"Tugas saya dalam pertandingan (lawan Liverpool) ini adalah tak membiarkan pemain berlarut-larut dalam kesedihan. Kami solid, kami ingin lebih baik dan kami mempercayai setiap proses pasti ada fase naik turunnya," kata Rodgers.
Menghadapi Liverpool yang baru saja memenangi trofi Piala Dunia Antarklub, Rodgers melihat tim lawan semakin solid. Meski demikian bukan berarti tak ada celah buat Leicester untuk menang.
Setidaknya dari sisi kebugaran, timnya lebih apik. Selain itu, Leicester akan bermain di depan publik sendiri. Musim ini dari sembilan pertandingan kandang, Leicester tak pernah kalah. Cuma Wolverhampton Wanderers (11/8) dan Norwich City (14/12) yang mencuri poin di kandang dengan bermain seri.
Pelatih yang mengawali karir keperlatihannya di Watford tersebut menambahkan sudah mempelajari lebih cermat bagaimana membendung unit serangan Liverpool pasca kekalahan oleh dengan skor 1-2 di Anfield (5/10) lalu.
Liverpool Echo kemarin membeberkan taktik pelatih Liverpool Juergen Klopp saat menang atas Leicester dua bulan lalu. Yakni pergeseran posisi dan pembagian peran antara trio SMF (Mohamed Salah-Sadio Mane-Roberto Firmino).
Bobby, sapaan Roberto Firmino, saat bermain versus Leicester tak menjalankan peran seperti biasa yakni berdiri di antara Salah dan Mane. Bobby bergeser ke sisi flank kiri dan membantu penetrasi full-backs kiri mereka Andy Robertson.
Di sisi lain, dalam press match press-conference Klopp memberikan pujian atas transformasi permainan Leicester sejak dipegang Rodgers 26 Februari lalu. Klopp yang menggantikan Rodgers di Liverpool mengatakan delapan bulan sejak kedatangan pelatih asal Wales itu The Foxes menjadi penantang berat buat tim enam besar Premier League.
"Saya sama sekali tak kaget untuk apa yang diperlihatkan Brendan dan Leicester sejauh ini. Dia pelatih dengan konsep dan strategi yang dinamis dan tentu hal itu didukung para pemain yang spesial juga," ucap Klopp seperti dikutip Daily Mail. (dra/dns/jpg)
Laporan JPG, Leicester