BRNO (RIAUPOS.CO) -- Keputusan pensiun Jorge Lorenzo dari MotoGP akhir musim ini secara tidak langsung ikut mengakhiri karir rider MotoGP lainnya, Karel Abraham. Kemarin, pembalap Republik Ceko itu mengumumkan pensiun dari kelas para raja tersebut setelah kontraknya diputus sepihak oleh tim Avintia-Ducati. Keputusan itu konon dipaksakan demi melapangkan jalan bagi Johann Zarco untuk tetap membalap di MotoGP.
Kabar tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, Abraham masih turun dalam sesi tes post-season di Valencia pada 19-20 November bersama Avintia. Pada Kamis (21/11), Abraham juga masih sempat berkata kepada awak media bahwa dirinya yakin kursi balapnya tidak akan diberikan kepada siapa pun. Alasannya, dia punya kontrak hingga 2020.
Apalagi, semua paddock MotoGP tahu bahwa Abraham adalah pay rider alias pembalap yang membayar untuk bisa turun di kelas MotoGP. Kabarnya, dia mendatangkan sponsor EUR 5 juta per tahun untuk bisa membalap bersama Avintia.
Namun, kenyataan yang diterima Abraham berbeda. Putra pemilik Sirkuit Brno Karel Abraham Sr tersebut didepak dari kursinya hanya melalui surat elektronik (surel). Dalam surat itu, pengacara Avintia hanya menyebutkan bahwa Abraham tidak bisa hadir dalam tes Jerez yang dimulai hari ini karena kontraknya sudah diputus. Kabar yang beredar, Abraham belum melunasi dana sponsor yang dijanjikan kepada Avintia pada awal musim. Kekurangannya sekitar EUR 1,5 juta. "Sebenarnya, kami sedang membicarakan masalah itu. Tetapi, dengan kondisi seperti ini, kalaupun mereka mau meneruskan kesepakatan ini, kami yang akan menolak. Siapa pun tidak mau diperlakukan seperti itu," tegas Karel Abraham berang sebagaimana dilansir sejumlah situs berita Republik Ceko.
Kabar masuknya Zarco menggantikan Abraham di Avintia sudah santer disebut-sebut sejak Repsol Honda akhirnya menjatuhkan pilihan pada Alex Marquez sebagai pengganti Lorenzo. Setelah itu, lowongan yang masih terbuka adalah menerima tawaran Yamaha sebagai pembalap uji atau menurunkan level balapannya dengan menjadi pembalap Avintia-Ducati. Namun, saat itu Zarco menolak tawaran kedua tersebut.
"Akan menjadi kesalahan yang sama seperti pindah ke KTM, ketika aku memilih membalap bersama Avintia,"begitu katanya saat itu.
Namun, lobi-lobi di belakang layar antara Dorna, Ducati, dan promotor GP Prancis yang menginginkan hadirnya pembalap tuan rumah populer seperti Zarco akhirnya membuatnya luluh. Ducati kabarnya meningkatkan kerja sama dengan Avintia menjadi tim satelit. Bukan tim independen seperti sekarang tanpa dukungan dari pabrikan.
Selain itu, Zarco dijanjikan bisa menggantikan rider Ducati lain seandainya performanya moncer. Apalagi, Danilo Petrucci dan Francesco Bagnaia (Pramac) tak kunjung menunjukkan kemajuan signifikan. (jpg)