MADRID (RIAUPOS.CO) -- Jika Anda ditanya siapa bek paling tajam di dunia saat ini, maka Sergio Ramos adalah salah satunya. Di klubnya, Real Madrid, maupun di tim nasional Spanyol --di dua tim itu dia menjadi kapten-- Ramos adalah pengambil tendangan penalti nomor satu.
Namun, Ramos tidak hanya jago mencetak gol lewat titik putih. Di banyak momen, dia sering menjadi pahlawan lewat gol-golnya, baik lewat kepala atau kakinya. Dia akan berada di kotak penalti ketika terjadi tendangan bebas langsung, dan sering mencetak gol lewat skema itu.
Tapi, dalam skema serangan langsung, dia juga sering mencetak gol. Bahkan dari jarak dekat. Itulah mengapa Madrid atau Spanyol sangat mengandalkannya. Kegagalan Madrid lolos ke perempatfinal Liga Champions saat dikalahkan Ajax Amsterdam 4-1, salah satu alasannya adalah ketiadaannya di sana karena menjalani hukuman akumulasi kartu.
Pendek kata, Ramos adalah pemain terbaik bukan hanya karena kemampuan bertahannya, tetapi juga gol-golnya. Dia kian tersohor sebagai salah satu algojo penalti terbaik. Dia memiliki kepercayaan diri dan teknik yang dia perlukan untuk mengeksekusi si kulit bundar dari titik 10 meter.
Yang menarik, penalti Ramos bukan penalti biasa. Dia memang beberapa kali menendang penalti pada umumnya, ke kanan atau ke kiri gawang. Namun, keahlian Ramos terletak pada penalti Panenka.
Penalti jenis ini sedikit berbeda, terkesan nakal, dan sering membuat kiper kesal. Algojo menendang bola yang melambung pelan tepat di tengah gawang, alias men-chip bola.
Terakhir, Ramos menunjukkan kebolehannya ketika kembali mencetak gol penalti panenka dalam laga Spanyol vs Norwegia. Gol penalti itu hadir di menit ke-71 yang sekaligus menutup kemenangan Spanyol 2-1.
"Saya mencetak gol penalti dengan cara itu bukan karena ingin meremehkan atau membuat bodoh kiper. Itu murni bagaimana saya menikmati seni dalam sepakbola," ujar pemain yang semasa di Sevilla dan di masa awal di Madrid berperan sebagai bek kiri ini.
Sumber: Daily Mail/Berbagai Sumber
Editor/Penulis: Hary B Koriun