Hal berbeda terjadi saat mereka menundukkan PS TNI lima hari kemudian. Kala itu dengan jumlah pemain imbang sebelas melawan sebelas, skor masih imbang 0-0 di babak pertama. Di babak kedua, saat Mitra Kukar bermain dengan sepuluh orang, mereka justru mampu memberondong tim asuhan Suharto AD tersebut dengan tiga gol yang hanya mampu dibalas satu oleh lawannya itu.
‘’Saya akui bahwa mereka kuran bisa lekas sadar di awal-awal laga. Hal tersebut tidak boleh terjadi lagi saat semifinal nanti. sebab, lawan kami adalah Arema yang merupakan unggulan. Kami harus nyetel sejak peluit dimulainya pertandingan dibunyikan,’’ lanjut Jafri.(io/das)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun