Kalahkan Kamboja, Shin Tae-young: PR di Semua Lini

Olahraga | Sabtu, 24 Desember 2022 - 11:22 WIB

Kalahkan Kamboja, Shin Tae-young: PR di Semua Lini
Pemain Indonesia Asnawi Mangkualam (kanan) berebut bola dengan pemain Kamboja. (HARITSAH ALMUDATSIR/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tiga angka dari laga pertama Piala AFF 2022 memang berhasil diamankan. Tapi, pelatih Indonesia Shin Tae-yong (STY) bukan saja belum puas, melainkan mengaku terus terang dirinya marah di ruang ganti.

Pelatih asal Korea Selatan itu kecewa karena para penggawa Garuda melakukan banyak kesalahan sendiri dalam duel melawan Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam tersebut.


Selain itu, Fachruddin Aryanto dkk membuang banyak peluang dalam duel yang mereka menangi 2-1 (2-1) tersebut. ”Meeting tadi (kemarin, red) di ruang ganti untuk lebih fokus ke depan. Pastinya step-by-step lebih baik,” katanya dalam jumpa pers seusai laga.

Egy Maulana Vikri yang juga hadir dalam jumpa pers mengakui ruang ganti tak seheboh biasanya setiap kali meraih kemenangan. ”Anak-anak tentu tetap senang bisa memenangi pertandingan karena partai pertama pasti sulit. Tapi, kami kecewa karena banyak peluang sia-sia,” ujarnya.

Pekerjaan rumah (PR) STY memang masih banyak jelang laga berikutnya melawan tuan rumah Brunei Darussalam pada Senin (26/12) mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.

Duet bek tengah Fachruddin-Jordi Amat, misalnya, mungkin karena baru kali pertama berpasangan di laga resmi, masih beberapa kali terkendala komunikasi dan koordinasi. Dan, ketika bek kiri Pratama Arhan harus ditarik ke luar karena cedera, Edo Febriansyah yang menggantikan kerap telat kembali ke pertahanan.

Duet pivot Marc Klok-Ricky Kambuaya bermain lumayan meski Ricky beberapa kali gampang kehilangan bola. Marselino Ferdinan yang diberi peran bebas juga memberikan umpan gol buat Witan Sulaeman pada menit ke-35 meski sesekali bintang muda Persebaya Surabaya itu tampak terlalu ingin menunjukkan skill individu.

Tapi, ”dosa” terbesar memang berada di barisan depan. Melesakkan 19 tembakan dengan 8 di antaranya on target, tapi hanya dua yang membuahkan gol. Egy Maulana Vikri membuka keunggulan pada menit ke-7 sebelum Kamboja yang hanya mencatatkan 4 tembakan dan 2 tepat sasaran menyamakan kedudukan melalui Sareth Krya delapan menit berselang.

Tiga penyerang yang diturunkan –M. Rafli, Ilija Spasojevic, dan Dendy Sulityawan– tak bisa berbuat banyak. Egy dan Witan yang berperan sebagai penyerang sayap juga masing-masing menyia-nyiakan peluang emas ketika sudah berhadapan dengan kiper lawan, Keo Soksela.

”Ini yang saya khawatirkan sebelum pertandingan. Kondisi pemain belum 100 persen karena tidak adanya kompetisi,” kata STY.

Liga 1 baru mulai berputar lagi di awal bulan ini setelah dihentikan menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Itu pun pemain yang terpanggil ke skuad Piala AFF tak bisa ikut merasakan karena harus menjalani pemusatan latihan.

Mengenai Spaso, sapaan Spasojevic, STY mengakui performanya belum maksimal. Namun, dia percaya pemain Bali United kelahiran Montenegro itu bisa membuktikan diri di laga-laga selanjutnya.

Apalagi, di Liga 1, Spaso sudah membuktikan konsistensi ketajamannya dengan mencetak tujuh gol yang membuatnya masuk daftar top scorer kelima. ”Jadi, saya percaya dia ke depan lebih baik,” tuturnya.

Ada satu opsi tersisa di lini depan yang belum dijajal STY, Ramadhan Sananta. Penyerang muda PSM Makassar itu tipe petarung yang rajin menjemput bola dari bawah dan punya kemampuan dribel yang bagus serta didukung kecepatan. Melawan Brunei, bisa jadi pemain PSM Makassar itu bakal diberi kesempatan.

Egy juga menyayangkan Garuda belum bermain maksimal meski meraih kemenangan. Dia tak menampik banyaknya pemain yang tidak bermain dalam tempo lama setelah tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu sebab.

”Itu memengaruhi. Tapi, kami akan berjuang lebih fokus lagi di laga selanjutnya. Akan kami perbaiki semua kekurangan agar semakin kompak dan seperti yang diinginkan pelatih,” ujarnya.

Mengenai peluang emasnya yang gagal termaksimalkan, Egy mengakui bermaksud melewati kiper. ”Tapi, bola nyangkut (di kaki saya). Sayang sekali,” katanya.

Hasil ini membuat persaingan di Grup A Piala AFF 2022 semakin ketat.  Sebab, ada empat tim mengumpulkan tiga poin. Filipina yang kalah 2-3 dari Kamboja di matchday pertama, justru menang telak 5-1 atas Brunei Darussalam di laga kedua, kemarin.

Sebagaimana diketahui, di Piala AFF ini selain poin akhir, selisih gol juga menjadi bahan perhitungaan untuk menentukan kelolosan tim. Fakta inilah yang membuat pelatih Indonesia Shin Tae-yong  (STY) dilematis. Di satu sisi, Indonesia harus mengejar produktivitas  gol. Namun, di sisi lain, rotasi tetap harus diberikan. Apalagi di dua partai terakhir Indonesia harus menghadapi Thailand dan Filipina.

Indonesia juga dihadapkan dengan tiga jadwal padat.  Di antaranya menghadapi Brunei Darussalam pada Senin (26/12), Thailand pada Kamis (29/12), dan Filipina pada Senin (2/1). Namun, STY menyatakan sampai tadi malam dia belum memikirkan rencana rotasi.  “Filipina memang menang lawan Brunei, tapi saya tak mau lihat hasilnya. Kami hanya fokus ke diri kami agar bisa memainkan permainan terbaik.  Tujuannya agar menang melawan Brunei nanti,” ujarnya, Jumat (23/12).

Namun, tampaknya, STY juga memikirkan betul bagaimana rotasi pemain. Di laga melawan Kamboja kemarin, dia memanfaatkan betul jatah l lima pergantian pemain. Di antaranya M Rafli, Egy Maulana Vikri, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Witan Sulaeman. Kelima pemain itu digantikan Ilija Spasojevic, Saddil Ramdani, Yakob Sayuri, Edo Febriansyah, dan Dendy Sulistyawan.

STY menjelaskan alasan kenapa banyak pemain yang diganti. Menurutnya, beberapa pemain sudah tidak bertanding sejak dua hingga empat bulan. “Apalagi Arhan tidak pernah bertanding setelah melawan Curacao. Asnawi juga. Setelah Curacao ada cedera otot, setelah kembali ke Ansan hanya main sekali dan setelah itu absen,” paparnya.

Karena itu, STY menilai secara keseluruhan kondisi para pemainnya masih kurang baik. “Apalagi fisik pertandingannya belum maksimal, akhirnya saya mengganti pemain tersebut. Untuk ke depan pasti jadi lebih baik,” tegasnya.

Arhan juga mengakui kalau pertandingan pertama selalu menyulitkan. Meskipun Indonesia diuntungkan dengan status tuan rumah dan lawan yang sudah bermain terlebih dahulu di laga pertama. “Tapi kami sudah kerja keras dan meraih hasil yang terbaik. Sudah dapat tiga poin,” kata Arhan.

Menurutnya, Kamboja memiliki perkembangannya yang sangat baik saat ini. Terlebih dengan adanya legenda Jepang Keisuke Honda sebagai manajer Kamboja. “Ada pengaruh Keisuke juga kan, jadi sepakbolanya naik juga. Sekarang Kamboja mainnya jadi bagus juga,” akunya.

Soal kondisi, Arhan menilai setiap pemain harus benar-benar menjaga dengan baik. Meskipun, dirinya juga sempat ada kendala. “Memang,  saya kan  sudah bilang ada riwayat cedera. Jadi saya nggak mau maksa juga sih. Kini pelatih sudah ada jadwal recovery, terus terbang, berangkat away (melawan Brunei), paparnya.

Di sisi lain, pelatih Kamboja Ryu Hirose menjelaskan bahwa timnya hanya mematok target seri. Namun, target itu tak terealisasi karena Indonesia dianggapnya memiliki keunggulan fisik lantaran recovery-nya lebih baik.

“Tapi kami masih bisa berkembang lagi ke depannya sebagai tim, dan kami optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik juga di laga-laga ke depannya (untuk lolos),” ungkapnya.

Ryu juga tak sungkan memuji Arhan yang dianggapnya memiliki pengambilan keputusan yang bagus. “Kecepatannya juga baik dibandingkan para pemain kami. Bisa dibilang dia cukup merepotkan kami,” sebutnya.(raf/c19/ttg/bas/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook