DOHA (RIAUPOS.CO) – Dua bulan lalu entrenador Real Madrid Carlo Ancelotti sempat menyatakan bahwa dirinya akan merobek lisensi kepelatihannya.
Itu akan dilakukan jika Federico Valverde gagal mencetak minimal 10 gol musim ini. Sejauh ini, pemain 24 tahun tersebut sudah mengemas 8 gol bagi Real di semua ajang.
Produktif di klub, tetapi tak demikian halnya di timnas Uruguay. Dari 44 caps, Valverde baru mengemas 4 gol. Bahkan, jika ditarik sejak musim lalu ketika Real kembali dilatih Ancelotti, Pajarito (Burung) –julukan Valverde– hanya mengemas 2 gol dari 15 laga. Ada sedikit perbaikan dari 2 gol sebelumnya yang terjadi dalam 29 laga.
’’Dia telah menampilkan beberapa performa hebat (bersama Real dan Ancelotti, red). Kelebihan lainnya adalah versatile dan bisa melakukan apa saja,’’ papar pelatih Uruguay Diego Alonso seperti dilansir Sky Sports.
Alonso memang dituntut menduplikasi cara Carletto –sapaan Ancelotti– untuk mengeksplorasi Valverde. Salah satunya adalah memberi dia peran bebas, terutama di sisi kanan penyerangan tim.
Sebab, 5 dari 8 golnya musim ini tercipta ketika Valverde memainkan peran sebagai winger kanan. Musim lalu, umpan golnya kepada Vinicius Junior pada final Liga Champions kontra Liverpool FC (29/5) juga tercipta ketika dia beroperasi di sisi kanan penyerangan.
Tetapi, mengingat Uruguay yang memiliki pakem dasar 4-3-3, kemungkinan pergerakan Valverde sebagai winger tidak seeksplosif bersama Los Merengues. Sebab, ada dua wide attacker di trisula yang mengemban tugas tersebut.
Poin plus Valverde sebagai winger adalah dia memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik sehingga tidak melupakan pertahanan ketika overlapping.
Selain itu, dia memiliki kemampuan sepakan jarak jauh yang mumpuni dan bisa jadi senjata rahasia Uruguay.
’’Aku juga ingin meninggalkan nama dan prestasi bersama Uruguay, bukan sekadar bersama Real. Kami memiliki impian memenangi Piala Dunia dan pelatih (Alonso, red) mengatakan bahwa kami bisa meraihnya,’’ ujar Valverde.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman