PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau menyayangkan tindakan perusakan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di Stadion Utama berupa kursi di tribun.
Bahkan, Dispora telah menghitung jumlah kursi yang rusak. Ada sebanyak 579 kursi yang rusak dan tidak bisa digunakan kembali. Untuk itu, Dispora meminta agar pihak manajemen PSPS Riau bisa bertanggungjawab.
Perusakan terjadi pada saat laga PSPS kontra PSMS Medan dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Wilayah Barat di Stadion Utama Riau, Kamis (22/9/2022) lalu.
Suporter PSPS Riau tidak terima dengan kekalahan yang terus dialami tim kesayangannya hingga meluapkan emosi dengan membakar kursi. Bahkan mencopot kursi dan melemparkan ke pinggir lapangan.
Atas kejadian itu, keesokan harinya, Jumat (23/9/2022) Kadispora Riau H Bobby Rachmat langsung melakukan pengecekan di lapangan dan mendata apa-apa saja yang rusak.
"Kalau diperkirakan sekitar lebih kurang 579 kursi yang rusak dan tidak bisa digunakan kembali," ujar Bobby Rachmat.
Senin (26/9/2022) atau, Selasa (27/9/2022) Dispora akan menggelar pertemuan dengan manajemen PSPS untuk mencari solusi bagaimana bisa segera menyelesaikan permasalahan ini.
"Intinya yang rusak dapat diperbaiki, kalau mereka masih mau melanjutkan untuk penggunaan Stadion Utama," tegas Bobby Rachmat.
Dilanjutkannya, apalagi pihak PSPS juga sudah mengajukan penggunaan Stadion Utama untuk pertandingan selanjutnya pada lanjutan kompetisi Liga 2 menghadapi Karo United pada 1 Oktober mendatang. Bahkan pihaknya berkomitmen tidak akan mengizinkan lagi penggunaan Stadion Utama Riau untuk laga selanjutnya jika fasilitas yang rusak tidak segera dilakukan perbaikan.
"Kami sudah komitmen agar selesaikan dulu semuanya, nanti baru kami izinkan. Karena tidak mungkin kan nanti menumpuk-numpuk malah menjadi beban bagi kami kan," ucapnya.
“Mereka meminjam baik-baik, ya kami juga punya etikat baik. Jadi nanti jangan sampai ada pembiaran," sambungnya.
Menanggapi hal itu, Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman mengatakan, adanya perusakan kursi Stadion Utama Riau oleh beberapa orang suporter PSPS Riau agar dilakukan tindakan hukum oleh aparat.
"Bagi saya begini, kami melihat perusakan itu dibuat oleh suporter atau fans. Jadi seharusnya tindakan itu diberikan kepada kumpulan fans. Hari ini kumpulan suporter itu adalah kumpulan yang dikenal,” ujar Norizam.
“Seharusnya kita melihat perkara ini, mungkin Pak Polisi supaya memberi tanggung jawab itu kepada suporter atau fans. Itu yang seharusnya dipersalahkan karena sudah merusak, dan membakar kursi," ujar Norizam lagi.
Norizam menegaskan akan bertanggung jawab jika memang itu kesalahan yang dilakukan PSPS Riau.
"Tetapi nanti kami akan berbincang dengan Dispora bagaimana solusinya," kata Norizam.
Karena kesalahan ini bukan hanya kesalahan dari pengurus saja, sebab pihaknya sudah menenangkan jangan ada provokasi pada saat itu.
Menanggapi terkait Dispora tidak akan mengizinkan penggunaan Stadion Utama Riau lagi jika fasilitas yang dirusak tidak dikembalikan seperti semula, Norizam mengungkapkan, akan menggelar pertemuan terlebih dahulu dengan Dispora Riau untuk membahas itu. Namun pihaknya berharap agar pertandingan PSPS Riau selanjutnya menjamu Karo United pada 1 Oktober mendatang bisa digelar di Stadion Utama Riau.
"Selain itu kami juga terus akan berkomunikasi dengan LIB bagaimana untuk ke depannya," pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman