LONDON (RIAUPOS.CO) -- Tidak hanya unggul di lintasan, Lewis Hamilton juga menjadi juara dalam hal perolehan gaji di antara pembalap Formula 1. Merujuk laporan The Mirror pembalap Inggris itu mengantongi USD 73,9 juta (sekitar Rp1,03 triliun) dalam setahun bersama Mercedes.
Tahun ini, Hamilton menjadi juara F1 dan memberikan gelar konstruktor buat Mercedes. Pendapatannya terpaut USD 17,6 juta (Rp319,7 miliar) lebih besar dari pembalap Ferrari Sebastian Vettel yang menempati urutan kedua.
Sedangkan Daniel Ricciardo yang memutuskan pindah dari Red Bull ke Renault awal musim ini mengantongi pendapatan cukup besar. pembalap Australia itu menempati peringkat ketiga pembalap berpenghasil terbesar F1 musim ini dengan USD 49 juta (Rp890 miliar).
Secara keseluruhan, Hamilton kini juga mengumpulkan pendapatan terbanyak sepanjang masa. Melewati pundi-pundi legenda F1, Michael Schumacher. Menurut laporan Forbes, total pemasukan Hamilton selama berkarir di pentas F1 berkisar USD 489 juta (Rp8,8 triliun).
Jumlah tersebut USD 25 juta (Rp454,2 miliar) lebih banyak ketimbang Schumi-sapaan Schumacher. Namun, pada musim 2021 mendatang regulasi finansial bakal diterapkan di F1. Ada kans untuk melakukan rasionalisasi gaji dari para pembalap.
Di sisi lain, CEO Ferrari Louis Camilleri memberikan pandangannya. Menurutnya, perubahan finansial tidak akan membuat para pembalapnya mendapatkan pemotongan gaji. "Saya nggak khawatir tentang itu (gaji)," ujarnya sebagaimana dikutip Motorsport. Seperti halnya Mercedes, Ferrari terus berupaya mencapai stabilitas antara pengeluaran dan pencapaian mereka dalam balapan.(nap/jpg)