Naturalisasi Berpacu dengan Waktu

Olahraga | Senin, 23 September 2019 - 10:30 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Perbasi harus mempercepat proses naturalisasi pemain timnas. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menatapkan tenggat entry by name SEA Games 2019, Senin (23/9). Padahal, ada tiga pemain yang proses perpindahan warga negaranya belum beres. Mereka adalah Denzel Bowles, Brandon Jawato, dan pemain timnas putri Kimberly Pierre-Louis. 

Manajer timnas putri Christopher Tanuwidjaja mengatakan, saat ini proses naturalisasi Piere-Louis sudah berjalan 50 persen. Lebih cepat daripada saat Itop sapaan Christopher menangani naturalisasi Jamarr Andre Johnson untuk Asian Games 2018 lalu. Saat itu prosesnya berjalan enam bulan. 


‘’Semoga bisa on time. Deadline (entry by name, red) juga pernah berubah beberapa kali. Pokoknya kami lakukan bagian kami sebaik mungkin,’’ jelas Itop ketika memperkenalkan Kim di Jakarta Jumat lalu. ‘’Proses sudah terlanjur 50 persen. Kami tetap lanjutkan. Lagi pula bukan untuk SEA Games saja, tetapi juga iven lain setelah itu,’’ lanjut dia. 

Bisa atau tidaknya Louise masuk skuad SEA Games, Itop tidak berani menjamin. Dengan adanya aturan SEA Games 2019 yang tidak membatasi jumlah pemain naturalisasi, Itop memilih realistis. ‘’Tentu sudah antisipasi, dengan atau tanpa Kim, kami harus siap. Mau mencoba langkah ini harus siap prosesnya,’’ kata mantan managing partner CLS Knights Indonesia itu.

Pierre-Louis sudah dibidik sejak Mei lalu. Dia merupakan pemain asal Kanada. Proses naturalisasinya sendiri mulai berjalan pada Agustus. Pemain 26 tahun itu memperkuat tim basket  University of Massachusetts. Dia merupakan adik kelas Maxie Esho, mantan bintang CLS. Esho juga dalam proses naturalisasi menjadi pemain Indonesia. 

‘’Kim kami pilih karena yang pasti kami perlu power forward yang mobile, kuat, dan punya shooting range yang tajam. Semua itu ada pada dia. Jadi cocok,’’ papar Itop. ‘’Dengan tim adaptasinya juga sudah oke. Bisa sangat membantu,’’ lanjut dia. 

Pierre-Louis antusias datang ke Indonesia untuk pertama kali. Sebelumnya pemain dengan tinggi 183 cm itu bergabung dengan klub Jerman, Rutronik Stars Keltern. ‘’Saya melihat ini sebagai kesempatan dan pengalaman yang bagus. Sejauh ini target kami (di SEA Games) menang dan dapat emas. Tantangannya tentu agar bisa lebih baik setiap hari,’’ papar dia.

Di sisi lain, perjalanan naturalisasi Bowles dan Jawato masih panjang. Proses mereka baru dimulai sepekan yang lalu. Mereka belum mendapat rekomendasi dari Kemenpora. Padahal, Menpora Imam Nahrawi tersandung kasus. Dipastikan proses mereka akan terhambat.(jpg)

Manajer timnas Fareza Tamrella mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia, kedua pemain itu lebih disiapkan untuk proses jangka panjang. Bukan SEA Games saja. ‘’Benar, ada kemungkikan mereka tidak bisa main. Kami harus siap,’’ jelas Fareza. ‘’Target utama kualifikasi FIBA Asia 2021. Tapi tidak dipungkiri kami harus memaksimalkan semua talenta yang ada,’’ lanjut dia.(gil/na/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook