BANGKOK (RIAUPOS.CO) - Di penyisihan Grup B Piala Thomas 2018, Selasa (22/5/2018) kemarin, ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya harus menelan kekalahan pertama mereka sejak 19 laga terakhir.
Namun, keduanya tampak tak bisa
menerima kekalahannya dari ganda Thailand Kittisak Namdash/Nipitphon
Phuangphuapet itu. The Minions –julukan Marcus/Kevin begitu emosional usai pertandingan.
Itu karena keduanya merasa dikerjai wasit dan service judge atau hakim servis. Menurut mereka, ada upaya untuk membuatnya kalah dengan cara seperti itu.
’’Ya, gimana kalau servis seperti itu di-fault terus. Di All-England tidak apa-apa. Apa beda standar di sini dengan di All-England?’’ tanya Marcus dengan nada emosi.
’’Tadi diukur tingginya service line segini (sambil menunjuk dada). Bagaimana mungkin saya servis setinggi itu. Kenapa pemain yang tingginya di atas 190 cm itu malah tidak fault,’’ tegas suami Agnes Amelinda Mulyadi tersebut.
Adapun tiga kali servisnya pada set pertama dinyatakan fault. Hal itu membuat Marcus kehilangan kepercayaan diri. Praktis selama tiga set pertandingan pasangan Indonesia hanya mengandalkan servis Kevin.
’’Kekuatan kami tinggal separo,’’ sebutnya.
Dia menambahkan, kekuatan lawan jauh di bawahnya. Dia meyakini, jika tidak dikerjai wasit, dia dan Kevin akan mudah mengalahkan Kittisak/Nipitphon. Ditanyakan, adakah pengaruh karena dia belum pernah bertanding sekali pun setelah All England, Marcus menggeleng.
’Bukan itu. Ini hanya karena wasit,’’ ucapnya.