Mercedes Dukung Langkah F1

Olahraga | Rabu, 22 Desember 2021 - 10:56 WIB

Mercedes Dukung Langkah F1
Ross Brawn (ISTIMEWA)

PARIS (RIAUPOS.CO) - Kontroversi yang terjadi di balapan pemungkas Formula 1 musim ini di GP Abu Dhabi belum selesei dibahas. Gara-gara kejadian tersebut, Managing Director F1 Ross Brawn sudah mengambil keputusan.  Dia ingin menghapus komunikasi radio antara Race Director F1 dengan Team Principal masing-masing tim lewat radio mulai musim depan.

Menanggapi keputusan tersebut, Team Principal Mercedes Toto Wolff, langsung setuju. "Aku sepakat dengan Ross," ucap Wolff dilansir Motorsport. "Ini adalah keputusan salah yang kami sepakati bersama sebelumnya. Dan aku yakin kami harus kembali ke jalur yang benar," tambahnya.


Wolff belum bisa melupakan kejadian di lap terakhir pada balapan di Sirkuit Yas Marina (12/12). Saat itu, pembalapnya Lewis Hamilton masih memimpin lomba dengan balapan berlangsung di belakang safety car.

Nah, saat itu, Team Principal Red Bull Christian Horner membuka komunikasi radio dengan Race Director F1 Michael Masi. Horner ketika itu meminta Masi untuk menyuruh pembalap yang di overlap Hamilton dan Max Verstappen segera melewati safety car. Itu agar Verstappen bisa memperbaiki jarak dari Hamilton.

Permintaan Horner tersebut dikabulkan Masi. Yang bikin tim Mercedes kelabakan, Masi ternyata juga menarik mobil safety car saat balapan tersisa satu lap. Padahal, menurut aturan yang dipahami Mercedes, mobil safety car harusnya bertahan sampai balapan selesai. Dan Hamilton akan keluar sebagai juara dunia.

Wolff merasa komunikasi yang dilakukan Horner kepada Masi saat itu adalah bagian dari bentuk intervensi yang dilakukan Red Bull. Akibatnya, Mercedes menjadi tumbal dan kehilangan gelar juara dunia tahun ini. "Saatnya komunikasi itu dikembalikan kepada sport director. Dan harusnya itu menjadi sebuah komunikasi. Bukan lobi atau komunikasi," ucap Wolff. Di lap terakhir tersebut, Hamilton akhirnya berhasil disalip Verstappen.(jpg)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook