SPANYOL (RIAUPOS.CO) --Penyerang Barcelona Lionel Messi merupakan sosok yang sangat penting dalam kesuksesan timnya. Buktinya, La Pulga mampu mempersembahkan 36 trofi untuk klub asal Spanyol tersebut.
Tak hanya untuk klub, Messi juga meraih banyak gelar individu. Torehan enam kali gelar pemain terbaik FIFA dan lima kali Ballon d’Or menjadi bukti kualitas mumpuni La Pulga.
Namun, Lionel Messi masih meninggalkan sedikit sisi arogansi jika berada di lapangan. Ia merupakan pemain yang tidak suka diganti.
Dia pernah menolak diganti oleh Munir El Haddadi pada La Liga musim 2014. Saat itu Barcelona unggul 3-0 atas Eibar, dan Luis Enrique telah memberi tahu Messi dengan bahasa isyarat.
Namun, Lionel Messi bergeming dan malah membalas dengan memalingkan muka dan berjalan terus di lapangan. La Pulga akhirnya bermain hingga peluit pertandingan berakhir.
"Saya tidak ingin diganti," kata Messi. "Saya lebih suka datang dari bangku cadangan dan bermain lebih sedikit daripada dikeluarkan dari lapangan (untuk digantikan)," ujarnya.
"Saya mengatakan itu karena banyak permainan mampu memecah kebuntuan jelang akhir laga, atau Anda menemukan lebih banyak ruang karena lawan Anda sudah mulai lelah. Saya lebih suka masuk dan menikmati itu daripada keluar dan melewatkan momen terbaik," katanya.
Sementara itu, Cristiano Ronaldo juga pernah menolak diganti saat Real Madrid bertemu Bayern Munchen pada perempatfinal Liga Champions 2016-2017. Saat Madrid tertinggal 1-2 dari Bayern Munchen, pada menit ke-80, Zinedine Zidane berniat mengganti Ronaldo dengan Marco Asensio.
Ronaldo tidak mempedulikan niat pelatihnya dan bersikeras bermain di lapangan. Asensio akhirnya menggantikan Karim Benzema. "Selama tiga pekan terakhir, saya bermain dengan terbatas. Tidak ada kontroversi, Anda yang menciptakan kontroversi," ujar Ronaldo.
"Saya tidak suka diganti. Tapi saya bermain dengan terbatas selama tiga pekan terakhir. Saya mencoba untuk membantu Juventus, sekali pun bermain dengan cedera," lanjutnya
Pemain lainnya yang ogah diganti, kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga pernah mendapat sorotan saat menolak diganti oleh Maurizio Sarri, pada duel di final Piala Liga kontra Manchester City, 24 Februari 2019.
Kepa saat itu tengah mendapat perawatan dan waktu tinggal beberapa menit sebelum babak tos-tosan. Kiper asal Spanyol itu akhirnya tetap berada di bawah mistar saat adu penalti. Namun, Chelsea terpaksa menerima kekalahan dengan skor 3-4.
Lain halnya dengan Lukasz Fabianski. Meski mengalami cedera dalam pertandingan Swansea melawan Tottenham Hotspur pada 2017 setelah bertabrakan dengan Vincent Janssen pada menit ke-81 dia akan diganti. Sang pelatih, Paul Clement, meminta kiper cadangan Kristoffer Nordfeldt, untuk bersiap.
Clemet lantas memutuskan mengganti Fabianski pada menit ke-86. Papan yang mengindikasikan pergantian pemain sudah diangkat asisten wasit, namun sang kiper menolak keputusan itu. Setelah beberapa saat Fabianski bergeming, Clemet akhirnya mendatangi asisten wasit keempat dan membatalkan perubahan itu.
Kemudian Les Sealey merupakan kiper Manchester United yang turun saat melawan Sheffield United pada final Piala Liga Inggris 1991. Ia mendapat cedera lutut pada menit ke-78.
Mereka tidak ada kiper cadangan sehingga Les Sealey menolak diganti. Ia melanjutkan pertandingan hingga peluit akhir dibunyikan. Namun, sayang Manchester United menelan kekalahan 0-1.
Pemain lain yang berulah yakni, Zlatan Ibrahimovic menolak diganti saat AC Milan melawan Fiorentina pada Serie A 2012. AC Milan menang dengan skor 1-0 berkat gol Ibrahimovic.
Namun, kejadian menarik terjadi saat Ibrahimovic merayakan gol yang malah melukai dirinya sendiri. Ia melompat ke udara tapi jatuh dengan posisi tidak tepat. Ia kesakitan dan Allegri langsung berniat menggantinya. Ibrahimovic menolaknya dan tetap melanjutkan permainan.(eca)
Laporan JPG, Barcelona