PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bibit-bibit pebulutangkis muda berkualitas mulai tersaring pada proses seleksi dalam rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2022. Memasuki hari kedua tahap turnamen di GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu (22/10/2022), bakat dan kemampuan para peserta semakin terlihat dan mencuri perhatian tim pencari bakat.
Seperti audisi umum tahun-tahun sebelumnya, selain super tiket dari jalur turnamen, super tiket juga akan diberikan oleh tim pencari bakat untuk para peserta yang tidak lolos dari fase turnamen, namun memiliki potensi.
Ketua tim pencari bakat audisi umum PB Djarum 2022, Sigit Budiarto mengatakan, beberapa nama sudah dikantongi dan menjadi kandidat penerima super tiket. Kemampuan mereka terus dipantau selama berlaga di tengah arena.
"Kriteria yang dilihat tentunya yang memiliki kemampuan lebih, berbakat dan berpotensi untuk berkarier ke depannya. Mungkin yang kalah di fase turnamen bukan dari sisi permainannya, tapi memang karena tenaganya atau pola latihan," katanya.
Koordinator tim pencari bakat atlet putra, Fung Permadi menuturkan, bahwa timnya sudah mengantongi sejumlah nama calon penerima super tiket pilihan tim pencari bakat untuk atlet putra U-11 dan U-13. Sedangkan terkait kuota, mereka akan memastikannya di hari terakhir audisi umum PB Djarum 2022.
"Pemilihan ini akan selektif sekali dan kami semua masih terus dalam proses pemantauan. Sudah ada beberapa kandidat, tapi kami akan pantau terus. Setiap kelompok usia akan kami petakan lagi demi mendapatkan pemain-pemain yang secara tahun kelahiran kami harapkan tidak ada yang kosong,” ungkap Fung.
Salah satu peserta asal Pekanbaru, Riau, Andi Adil Arrafa, memiliki tekad besar untuk menjajal peruntungannya di Audisi Umum PB Djarum 2022. Betapa tidak, meski tergolong baru mengenal dunia bulutangkis, namun hanya dalam waktu singkat ia bisa mengembangkan kualitasnya dengan pesat. Dilihat dari segi teknik dan gaya bermain, Andi sudah cukup baik, namun ia mengaku masih kesulitan fokus secara konsisten.
"Di pertandingan tadi, lawan aku sebenarnya tidak memiliki permainan lebih bagus dari saya. Dia juga sering melakukan kesalahan sendiri. Tetapi, aku kesulitan untuk fokus ke permainan sehingga kehilangan banyak poin," kata atlet 10 tahun itu.
Dengan begitu, Rafa terpaksa harus menelan kekalahan dua gim langsung melawan Panji Asfa Zidane Pradana asal Bekasi dengan skor 12-21 dan 15-21.
"Aku sedih karena tidak bisa melangkah lebih jauh lagi. Dengan hasil ini tetap masih memiliki harapan untuk mendapatkan super tiket. Jika tidak pun, aku berjanji akan kembali lagi dan menampilkan permainan yang lebih baik dari sekarang," ujarnya.
Laporan: Soleh Saputra
Editor: Edwar Yaman