JINHUA (RIAUPOS.CO) – Indonesia seharusnya bisa sedikit bersantai saat bertemu Korea Utara pada pertandingan pemungkas Grup F Asian Games Hangzhou 2022, Ahad (24/9) mendatang. Situasi itu terjadi jika Indonesia tidak terpeleset saat berhadapan dengan Taiwan.
Namun, apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai kenyataan. Indonesia justru harus bermain habis-habisan saat menghadapi Korea Utara. Sebab, Indonesia kalah 0-1 oleh Taiwan di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, Kamis (21/9).
Indonesia sebenarnya diunggulkan untuk memenangi pertandingan tersebut. Sebab, riwayat pertemuan Indonesia dengan Taiwan berjalan sangat baik. Prediksi itu sempat nyaris terjawab di atas lapangan. Indonesia mendominasi penguasaan bola. Yakni, 81 persen berbanding 19 persen.
Indonesia juga lebih agresif dalam percobaan shooting. Total ada 15 tembakan dengan 9 shot on target. Sementara itu,
Taiwan melepaskan 8 tembakan dengan 3 shot on target.
Meski menguasai jalannya pertandingan, ada satu kekurangan Indonesia yang menjadi celah bagi Taiwan untuk mencetak gol. Pada menit ke-47, Chin Wen-yen berhasil memaksimalkan lubang di lini pertahanan Indonesia untuk memperdaya kiper Adi Satryo.
Dalam situasi tertinggal, pelatih tim nasional U-24 Indonesia Indra Sjafri sempat mencoba beberapa pergantian. Namun, upaya tersebut tidak mampu membuat Indonesia selamat dari kekalahan. ’’Ini hasil yang sangat tidak kami inginkan,’’ ucap pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di ajang SEA Games Kamboja 2023 itu.
Indra menerangkan, sebenarnya cara bermain Taiwan sudah bisa diprediksi sejak awal. Mereka bermain dengan menumpuk banyak pemain di areanya. Lalu, menyerang dengan skema counterattack.
’’Kami tidak bisa membongkar compact defense mereka. Malah, mereka bisa melakukan serangan dengan membuahkan satu gol. Setelah gol itu terjadi, para pemain tidak bisa bangkit,’’ terang mantan pelatih Bali United itu. Indra tidak mau para pemainnya berkecil hati dengan kekalahan tersebut. Peluang Indonesia untuk lolos ke babak 16 besar masih terbuka.
Ada dua opsi yang bisa menjadi jalan Indonesia untuk lolos ke fase knockout. Pertama, Indonesia harus bisa mengalahkan Korea Utara dengan selisih minimal dua gol. Sebab, saat ini Korea Utara memiliki surplus tiga gol setelah menang 1-0 atas Kirgistan, kemarin.
Sementara itu, Indonesia surplus satu gol. Jika menang minimal 2-0, Indonesia akan menggeser posisi Korea Utara dengan sama-sama mengantongi enam poin, tapi unggul selisih gol. Dan, jika hasil itu tercapai, Indonesia tidak perlu memikirkan raihan Taiwan dalam laga pemungkas kontra Kirgistan.
Tapi, kalaupun hasil itu tidak tercapai, masih ada peluang bagi Indonesia untuk lolos ke Babak 16 Besar sebagai satu di antara empat tim peringkat ketiga terbaik. Saat ini Indonesia menjadi tim urutan pertama dalam peringkat ketiga terbaik. Jika ingin berada pada satu di antara empat tim peringkat tiga terbaik, Indonesia tak boleh kalah oleh Korea Utara dengan selisih lebih dari dua gol.
Meski dihadapkan dengan skenario yang tidak mudah untuk lolos ke Babak 16 Besar, Indra memastikan pasukannya akan tetap fight. ’’Kalau tadi (kemarin, red) bisa menang, di pertandingan ketiga kami bisa agak tidak terlalu dikejar-kejar untuk bermain habis-habisan dengan Korea Utara. Sekarang, mau tidak mau harus bekerja keras untuk bisa lolos dari fase grup. Pertandingan ketiga harus bisa dimenangkan,’’ tegasnya.(fiq/c17/ali/jpg)