SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Bek Persebaya Surabaya Otavio Dutra sebentar lagi menjadi WNI. Artinya, kuota pemain asing Green Force – julukan Persebaya, tetap utuh. Tawaran untuk mendatangkan pemain asing anyar terus bergelombang.
Pelatih Djadjang Nurdjaman tak menampik hal itu. Dia menjelaskan, pihaknya sudah menerima beberapa nama pemain yang ditawarkan. “Kebanyakan dari agen pemain,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu. Lantas, apa jawaban Djanur? “Saya belum merespons,” tambahnya.
Dia menjelaskan, belum adanya respons itu bukannya tanpa alasan. Djanur lebih memilih menunggu kepastian proses naturalisasi Dutra.
Jika sudah fix menjadi pemain lokal, keputusan baru akan dibuat.
“Karena bagaimanapun, kalau (proses naturalisasi Dutra) belum beres, belum bisa tambah pemain (asing),” terang pelatih asal Majalengka itu.
Tapi, upaya untuk menambah pemain asing tak lantas tertutup. Jika Dutra sudah resmi jadi WNI, kemudian masa pendaftaran pemain untuk Liga 1 belum ditutup, kemungkinan mendatangkan pemain asing terbuka lebar. “Ya, kami harus gerak cepat,” tegas Djanur.
Hanya, belum ada kepastian pemain asing dengan posisi mana yang jadi pertimbangan untuk didatangkan. Jika menilik performa Green Force di ajang Piala Presiden 2019, ada beberapa posisi yang butuh penyegaran Pertama adalah di penjaga gawang.
Dalam dua laga final Piala Presiden 2019, dua kiper Persebaya melakukan blunder. Miswar Saputra pada leg pertama (9/4). Kemudian giliran Abdul Rohim yang melakukan hal serupa pada leg kedua (12/4).
Kemudian posisi gelandang bertahan. Memang sudah ada tiga pemain di posisi itu. Misbakus Solikin, Nelson Alom, dan M Hidayat. Tapi, kondisi dua nama terakhir tengah cedera.(jpg)