ALL ENGLAND 2021

Marcus Gideon: BWF Jangan Hanya Minta Maaf, tapi Bertanggung Jawab

Olahraga | Senin, 22 Maret 2021 - 23:09 WIB

Marcus Gideon: BWF Jangan Hanya Minta Maaf, tapi Bertanggung Jawab
utra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. (PBSI)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, masih belum bisa memaafkan BWF. Dia meminta federasi badminton dunia itu bertanggung jawab atas kasus yang menimpa skuat Indonesia di All England 2021. 

Seperti diketahui Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen sudah mengirimkan surat permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi Menpora Zainudin Amali. 


Marcus merasa permintaan maaf tersebut belum cukup. Dia masih ingin mendapat kejelasan dari BWF. 

“Menurut saya sih harusnya masalah ini diperjelas. Kan kita pertandingannya juga sudah mulai sedikit, persiapan Olimpiade, takutnya nanti ada apa-apa di jalan BWF lepas tangan lagi tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres,” kata Marcus saat tiba di Indonesia, Senin (22/3/2021). 

“Maksudnya biar ada pertanggungjawabannya gimana gitu, kemarin kan benar-benar terlihat banget ketidakadilannya, menurut saya, dan menurut teman-teman semua,” tambah pemain berusia 30 tahun tersebut. 

“Jadi ya harus diperjelas dan enggak segampang itu tinggal bilang saya minta maaf, salah, sudah beres gitu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Indonesia gagal bertanding di All England 2021 walau sudah tiba di Birmingham, Inggris. Skuat Indonesia dipaksa mundur lantaran mereka berada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 saat terbang ke Inggris. 

Berdasarkan regulasi pemerintah Inggris, skuat Indonesia pun harus menjalan isolasi selama 10 hari sejak ketibaan mereka di Birmingham pada 13 Maret 2021. Karena situasi itu, Jonatan Christie dan kawan-kawan pun diminta mundur untuk mematuhi aturan tersebut. 

Setelah tiba di Indonesia, para pebulutangkis itu akan menjalani isolasi mandiri di Jakarta selama lima hari. Ini merupakan regulasi dari pemerintah Indonesia yang harus mereka patuhi setelah kedatangan dari luar negeri.

Sumber: PBSI/News/JPNN
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook