JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tahun 2023 menjadi salah satu kalender tersibuk bagi seluruh cabang olahraga (cabor). Tak terkecuali bulu tangkis. Para atlet tak sekadar menghadapi single event yang berlabel kualifikasi Olimpiade 2024. Namun, juga bakal terselenggara ajang multievent seperti SEA Games Kamboja dan Asian Games Hangzhou.
Kabidbinpres PP PBSI Riony Mainaky menyatakan, rancangan agenda 2023 sudah dibahas dalam musyawarah kerja nasional (mukernas) yang diselenggarakan PBSI pekan lalu. Salah satu poin pentingnya adalah road to Olympics.
’’Harus bisa mencuri poin dari agenda (road to Olympics). Kan ketat persaingannya dan itu yang harus diprogramkan,’’ ucapnya.
Rionny menuturkan, setiap sektor juga bakal diminta lebih fokus dalam menentukan event yang diikuti.
’’Maksudnya tim itu kan kita udah tahu pasti kira-kira dari ganda putra berapa, ada sparing berapa, kita harus lebih fokus,’’ lanjut Rionny.
Adik kandung Richard Mainaky itu menegaskan, setiap atlet memiliki program khusus. Baik di tiap sektor maupun secara keseluruhan. Menurut dia, pengalaman tampil di berbagai ajang di 2023 memberikan sedikit gambaran.
Tidak hanya secara kualitas dan skill masing-masing pemain dan lawan, tapi juga sering kali kondisi lapangan sangat menentukan. Rionny yang mendampingi atlet setiap event melihat sangat detail soal lapangan yang bisa memengaruhi pertandingan.
’’Seperti itu angin ke kiri ke kanan kita ga tahu. Itu yang kita harus banyak diskusi, pemain harus lebih konsentrasi. Catatan yang diperketat di situ sih,’’ ucap Rionny.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah bagaimana membagi atlet untuk tampil di ajang multievent seperti SEA Games. Di SEA Games Vietnam lalu, Indonesia menurunkan lapis kedua. Hasilnya? Indonesia hanya meraih 2 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
Dua emas dari Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra) dan pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Posisi Indonesia di bawah Thailand yang berstatus juara umum badminton dengan 4 emas dan 2 perak.
Namun, kali ini harus lebih diperhatikan lantaran atlet yang berangkat diharuskan memiliki proyeksi medali.
’’Kalau nggak terganggu, kita memang fokus untuk tim terbaik. Di situ kita tetap kirim tim terbaik,’’ ujarnya.
Namun, Rionny tak memusingkan siapa saja atlet yang berangkat lantaran merasa memiliki stok atlet yang mumpuni. Dia berharap setiap atlet yang mewakili Merah Putih bisa lebih tenang menghadapi tekanan.
’’Kami akan bagi. Mau kita full team ke sana atau ke sini, kalau kita bagi pun rata. Tidak ada masalah saya rasa. Karena kekuatan sudah hampir-hampir sama. Mungkin beda pengalaman,’’ ucapnya.
Di sisi lain, pelatih tunggal putra Irwansyah menuturkan, untuk SEA Games, rencananya dicampur antara pemain senior dan junior. Pihaknya tidak ingin emas dari tunggal putra lepas seperti di Vietnam.
’’Kita kan mau menang juga. Jadi memang nanti kita susun lagi kasih tahu siapa-siapa saja yang akan bertanding,’’ tutur Irwansyah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman