JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jorge Martin akhirnya dijatuhi penalti karena menyebabkan insiden besar di tikungan pertama pada balapan Sprint MotoGP Austria. Namun, hukuman itu tidak menganulir podiumnya.
Beberapa pembalap dan tim mengkritik keras pengawas balapan alias stewards FIM yang tidak segera menghukum Martin, saat balapan hari Sabtu.
Selama beberapa jam setelah balapan, bahkan, pembalap Pramac Ducati itu dianggap telah lolos dari penalti. Martin yang melakukan diving di tikungan pertama, memicu insiden yang melibatkan lima pembalap lain.
Namun pada pukul 19:00 waktu setempat atau tengah malam WIB, stewards mengeluarkan hukuman long lap penalty untuk Martin. Hukuman itu akan dijalaninya pada balapan utama alias feature race Minggu malam nanti.
Hukuman itu dijatuhan karena Martin, yang finis ketiga di sprint race, 'berkendara dengan tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kecelakaan'.
'Penjelasan Penalti' yang disertakan berbunyi: "Mengikuti Protokol Penalti yang dikeluarkan untuk tim, tindakan ini dianggap sebagai insiden Tipe 3: Menyebabkan kecelakaan saat menyalip. Terlalu ambisius dan/atau agresif yang mengakibatkan pembalap lain terjatuh (di sesi mana pun). Sebagai pelanggaran pertama di musim ini, hukuman yang sesuai untuk kasus ini adalah Penalti Lap Panjang (long lap penalty)."
Martin, yang menempati posisi kedua belas di grid setelah kehilangan lap terbaiknya di babak kualifikasi karena melewati track limit, sebelumnya lolos dari hukuman karena senggolan dengan Luca Marini.
Saat itu Martin menyalip adik tiri Valentino Rossi tersebut untuk merebut posisi ketiga. Martin yang agresif menyalip dari dalam tikungan menyenggol kaki Marini hingga terjatuh.
Marini menerima bahwa kontak yang mengakibatkan kecelakaan itu adalah insiden balap.
Namun pembalap Italia itu juga menunjukkan bahwa jika Martin layak diberi penalti satu putaran panjang untuk kekacauan di Tikungan 1.
Dan jika stewards segera menjatuhkan penalti tersebut di awal balapan, lanjut Marini, insiden yang melibatkan dirinya itu kemungkinan besar mtidak akan terjadi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
