LONDON (RIAUPOS.CO) - Carlos Alcaraz sudah menjadi megabintang tenis dunia di usia sangat muda. Di usianya yang masih 20 tahun, petenis Spanyol tersebut sudah menjuarai dua grand slam. Bahkan, saat ini, dia sudah berstatus ranking satu dunia.
Alcaraz baru-baru ini merebut gelar mayor keduanya di Wimbledon. Pada laga final, Alcaraz menundukkan raksasa tenis dunia Novak Djokovic, yang sudah memenangi 23 gelar grand slam.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Alcaraz mengungkapkan tentang bagaimana ia meraih ketenaran di usia muda dan semua yang terjadi setelahnya.
Kepada EL PAÍS dia membahas tentang kebangkitannya yang luar biasa di usia muda dan bagaimana ketenarannya memiliki sisi positif dan negatif.
Alcaraz mengakui, kehilangan beberapa banyak hal yang biasa dilakukan oleh pemuda seusianya. Namun, dia juga merasa diberkati untuk hidup dan mencapai mimpinya.
"Ada hal-hal yang baik dan tidak baik. Dalam beberapa hal, saya merindukan bisa melakukan hal-hal tertentu,'' ungkap juara Amerika Serikat Terbuka 2022 itu.
''Saya rindu melakukan beberapa hal yang biasa dilakukan remaja berusia 20 tahun. Tetapi perasaan itu tak pernah berlarut-larut.''
''Karena semua orang ingin mewujudkan mimpinya. Dan saya beruntung bisa menjalaninya dan meraihnya (dengan relatif cepat)."
Kendati demikian Alcaraz mengungkapkan rasa syukurnya karena dikelilingi orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya dan para legenda di dunia olahraga.
"Dikelilingi oleh para legenda besar olahraga di Spanyol dan olahraga secara umum, dari semua bidang memang luar biasa.''
''Bisa mengobrol dengan mereka. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat saya bayangkan sebelumnya. Ketika mereka mengatakan, mereka mengagumi saya, rasanya tidak bisa dipercaya.''
''Jadi ada hal-hal baik dan ada juga hal-hal yang tidak baik," tambahnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman