JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) ingin jumlah pemain naturalisasi di SEA Games mendatang lebih proporsional.
Untuk diketahui, di SEA Games 2023 Kamboja, tuan rumah menggunakan enam pemain naturalisasi. Hasilnya, satu medali perak di 5 on 5 dan satu emas di 3x3.
Sementara itu, Thailand memakai jasa lima pemain naturalisasi. Hasilnya, Thailand meraih medali perunggu 5 on 5. Sementara itu, Indonesia menggunakan tiga pemain naturalisasi. Yakni, Lester Prosper, Anthony Beane, dan Dame Diagne. Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menyatakan, pihaknya terus membangun komunikasi dengan para petinggi basket di Asia Tenggara.
’’Kami tahu ini tidak mudah karena tidak semuanya menyetujui. Terutama negara-negara yang membangun prestasi dengan naturalisasi sebanyak-banyaknya,’’ ungkapnya saat diwawancarai Jawa Pos di kawasan Senayan, Jumat (19/5/2023).
Memang, penggunaan pemain naturalisasi tidaklah dilarang. Sebab, dalam FIBA rules juga diperbolehkan. Namun, Perbasi ingin adanya aturan yang jelas. Jika tidak dibatasi, itu akan membahayakan basket Asia Tenggara.
’’Nanti tidak ada anak mudanya yang mau main basket. Mau ngapain. Sudah latihan dan sudah di tahapnya, tapi akhirnya namanya dicoret dan diganti dengan nama asing. Jadi, itu tidak baik bagi kita. Maaf, nantinya kita ’saling bunuh’,’’ ucapnya.
Di edisi selanjutnya, SEA Games bakal berlangsung di Thailand. Nirmala sudah intens berbicara dengan Thailand.
’’Karena dengan mereka tidak mendapat medali emas di SEA Games ini, ada kans menambah naturalisasi selanjutnya. Jadi, takaran bagi kita mendapatkan emas di SEA Games bukan pembinaan yang rutin. Tapi banyak-banyakan beli dan belanja,’’ ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman