LIGA INGGRIS

Leicester Tanpa Beban dalam Persaingan Gelar Juara 

Olahraga | Rabu, 20 Januari 2021 - 02:07 WIB

Leicester Tanpa Beban dalam Persaingan Gelar Juara 
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, bersama salah satu pemain andalan di lini belakang, Caglar Soyuncu. (TWITTER LEICESTER CITY)

LEICESTER (RIAUPOS.CO) – Leicester City sedang menikmati persaingan merebut gelar juara Liga Ingggris 2020-2021. Meski begitu, pelatih The Foxes, Brendan Rodgers mengakui bahwa timnya bukanlah tim besar.

Leicester kini memang sedang berada di papan atas klasemen Liga Inggris musim ini. Mereka kini menempati posisi ketiga dengan meraih 35 poin.


Poin The Foxes terpaut satu poin di atas san juara bertahan Liverpool yang menempati posisi keempat. Sedangkan poin Leicester selisih dua angka dari Manchester United, yang kini menempai posisi teratas.

Performa Leicester dalam liga laga terakhir cukup mengesankan. Pasukan Brendan Rodgers berhasil meraih tiga kemenangan dua kali seri.

Teranyar, Leicester berhasil meraih tiga poin di pekan ke-18 Liga Inggris pada pekan lalu. Mereka menang dengan skor 2-0 atas Southampton.

Pada Rabu (20/1/2021) dini hari WIB, Leicester  menyambut salah satu tim besar Liga Inggris. Mereka kedatangan Chelsea yang kini bertengger di posisi ketujuh (saat berita ini ditulis pertandingan sedang berlangsung).

Menjelang laga, Rodgers mengakui bahwa timnya senang bisa bersaing dengan tim-tim besar. Padahal, kata dia, Leicester tidak memiliki dana besar untuk mendatankan pemain bintang.

“Kami sedang dalam persaingan, kami bersaing dan kami secara konsisten berada di atas sana," kata Rodgers mengutip Metro.co.uk, Selasa (19/1/2021).

“Mungkin tidak ada harapan yang di Leicester seperti Liverpool dan Celtic, yang merupakan klub besar. Tapi apa yang saya coba lakukan sejak hari pertama adalah menyampaikan pesan agar kita terus memberikan tekanan saat berlaga,” jelas lelaki asal Skotlandia ini.

“Kami tahu anggaran kami berbeda dengan klub big six, tetapi saya ingin kami merasakan tekanan itu untuk berkembang. Itu tidak akan pernah berkurang dalam diriku,” tambahnya.

“Orang-orang dan penggemar di Leicester realistis tetapi klub menunjukkannya ketika mereka memenangkan gelar (juara Liga Inggris, red) pada 2015-2016 bahwa segalanya mungkin, dan rasa realisme seharusnya tidak pernah menghentikan kami untuk bermimpi,” ujarnya mengakhiri.

Sumber: Metro.co.uk/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook