Dua case di Brussel dan Hannover sama-sama dibatalkan karena ada arahan dari pemerintah Belgia dan Jerman. Lantas, bagaimana dengan pemerintah Spanyol? Menurut Menteri Dalam Negeri Spanyol, Jorge Fernandez Diaz, pihaknya sama sekali tidak ada pikiran untuk membatalkan laga yang sudah dinanti di La Liga musim ini tersebut.

"Di Madrid dan Spanyol, tidak ada kondisi yang bisa dikategorikan untuk alasan menunda laga tersebut," tegasnya.

Bukan hanya di El Clasico, Fernandez Diaz menyebut laga besar di Spanyol lainnya akan ada peningkatan level pengamanan. Termasuk bentrok di lanjutan fase grup Liga Champions di Camp Nou antara Barca menjamu AS Roma (25/11).  

"Tidak hanya di pintu masuk, bahkan di sekitar stadion," tandasnya.

El Clasico dianggap sebagai laga super big match yang mempertemukan dua klub terbaik dunia yang berasal dari Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Meski laga domestik di La Liga Spanyol, namun dua tim ini dipahami sebagai dua tim terbaik di dunia, baik dari sisi prestasi maupun jumlah kekayaan mereka. Hampir semua pemain terbaik dunia bermain di dua klub ini.

Selama ini, El Clasico selalu menyedot perhatian media massa di hampir semua negara di dunia, dengan penonton televisi melewati final Piala Eropa atau Piala Dunia. Stadion Santiago Bernabeu maupun Nou Camp yang selama ini menggelar laga ini --yang memiliki tempat duduk lebih 80 ribu-- selalu penuh sesak dan banyak penonton yang tak bisa masuk.

Kehebatan El Clasico ini ditakutkan oleh otoritas keamanan sebagai salah satu tujuan para teroris untuk melakukan aksinya seperti di Stade de France pekan lalu. Seorang anggota ISIS meledakkan dirinya di Pintu J Stade de France dan menewaskan 3 orang di sana bersamaan 6 serangan mematikan lainnya di tempat yang berbeda.(ren)

Sumber: JPNN/Marca/Football Espana

Editor: Hary B Koriun