JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Emiliano Martinez kenyang pengalaman sebagai kiper top dunia. Namun, kiper Argentina asal Aston Villa itu sempat dibuat sibuk menghadapi lemparan jauh yang menjadi ciri khas Pratama Arhan.
Ketika timnas Indonesia sudah tertinggal dua gol berkat Leandro Paredes pada menit ke-38, dan Christian Romero pada menit ke-55, pasukan Garuda justru tampil lepas dalam membangun serangan.
Itu dibuktikan lewat skema serangan melalui lemparan jauh yang biasa dilakukan Arhan. Dia nyaris membuat assist ketika umpan jauhnya berhasil disundul Elkan Baggott.
Akan tetapi, sundulan Baggott berhasil ditepis Emiliano Martinez dengan susah payah. Kejadian itu bukan terjadi sekali, tapi beberapa kali Arhan melakukan upaya lemparan ke dalam yang menyiksa kiper Argentina berusia 30 tahun tersebut.
Mantan kiper Arsenal itu bahkan harus jatuh bangun dalam mengantisipasi lemparan jauh Arhan, yang bisa dimaksimalkan para pemain timnas Indonesia di dalam kotak 16 pas.
Arhan memang terkenal memiliki lemparan jauh ke dalam kotak penalti lawan. Dia terakhir kali melakukannya saat membawa timnya, Tokyo Verdy, meraih kemenangan di Piala Emperor.
Selain memiliki kelebihan dalam melakukan lemparan jauh ke dalam kotak penalti, pemain berusia 21 tahun itu juga piawai dalam melakukan penetrasi serangan lewat sayap kiri. Sayang, kurangnya dukungan membuat Arhan gagal memberikan ancaman lebih serius ke gawang Argentina. Walau begitu, Arhan tetap menjadi pusat perhatian masyarakat yang memadati SUGBK.
Sementara Baggott meminta maaf ketika upayanya gagal membuahkan gol. Padahal, sundulan spekulatif yang dilakukannya hampir saja merobek gawang Argentina. Dia menilai kiper Argentina memang punya kelas. Emiliano Martinez begitu sigap dalam mengantisipasi setiap serangan, termasuk sundulannya yang hampir menjadi sejarah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman