SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Muhammad Ferrari masih ingat betul "dagelan" pada pertandingan Vietnam melawan Thailand di laga terakhir babak penyisihan grup Piala AFF U-19 2022. Kedua tim sengaja main mata. Keduanya sama-sama tak punya keinginan untuk menang. Sebab, hasil seri saja sudah cukup untuk meloloskan keduanya ke babak semifinal.
”Masih sebel rasanya. Vietnam sengaja main mata lawan Thailand saat itu. Seenaknya sendiri main di Indonesia,” kecam Ferrari.
Ferrari sangat dendam. Dia dan rekan-rekan ingin membalas tindakan tidak sportif tersebut. Ajang pelampiasan dendam itu bisa mereka lakukan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad (18/9) malam nanti. Yakni, saat timnas Indonesia U-20 melawan Vietnam U-20 di pertandingan terakhir Grup F kualifikasi Piala Asia U-20. Siapa pun pemenang laga ini dipastikan lolos Piala Asia U-20 tahun depan di Uzbekistan dengan status juara grup.
”Saya ingin buktikan bahwa mereka (Vietnam, red) tidak layak masuk semifinal waktu itu,” tegas bek Persija Jakarta tersebut.
Ferrari tidak peduli atas rekor pertemuan Indonesia melawan Vietnam di era kepelatihan Shin Tae-yong. Yakni, Indonesia belum pernah menang dan mencetak gol melawan Vietnam. ”Yakin, insya Allah kami bisa menang dan buktikan kepada mereka,” katanya.
Perasaan yang sama disampaikan striker timnas U-20, Hokky Caraka Brilliant. Dia berjanji habis-habisan untuk melampiaskan dendam kepada Vietnam.
”Kami sih optimistis yakin menang. Karena permainan mereka tidak beda jauh dari AFF,” jelas Hokky.
Shin Tae Yong tak kalah optimistis. Dia menuturkan, malam nanti adalah saatnya Indonesia mematahkan rekor buruk melawan Vietnam.
”Saya sangat percaya diri. Ini waktunya kami menang,” ujarnya.
Sama dengan anak asuhnya, Shin Tae-yong mengaku masih kecewa atas tindakan Vietnam di Piala AFF U-19 lalu.
”Kami main di kandang. Ini saatnya balas dendam,” tegasnya.
Untuk melawan Vietnam malam nanti, Shin Tae Yong sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan, dia sengaja menyimpan sembilan pemain inti ketika melawan Hongkong pada Jumat (16/9) lalu. Harapannya, kondisi pemain intinya 100 persen ketika melawan Vietnam malam nanti.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga paham bahwa kualitas Vietnam jauh di atas Timor Leste dan Hongkong . Menurut dia, The Golden Stars punya kualitas passing dan skill yang jauh lebih baik.
”Kami harus bermain lebih agresif untuk melawan Vietnam U-20,” tutur STY –inisial Shin Tae Yong.
Bagaimana Vietnam? Sama halnya dengan Indonesia U-20, mayoritas skuad inti Vietnam U-20 juga disimpan ketika melawan Timor Leste Jumat (16/9) lalu. Total, ada delapan pemain inti Vietnam U-20 yang disimpan di bench.
Pelatih Vietnam, Dinh The Nam, tidak menampik hal tersebut ketika ditanya Jawa Pos (JPG)saat jumpa pers setelah mengalahkan Timor Leste. Dia menyimpan pemain inti agar lebih fresh ketika melawan Indonesia.
”Saya juga menghindari cedera,” terang Dinh.
Apalagi, menurut dia, kualitas Indonesia jauh lebih baik saat ini. Khususnya di lini penyerangan.
”Pemain nomor 9 (Hokky, red), 7 (Marselino Ferdinan, red), dan 21 (Rahmat Beri Santoso, red) bagus cara menyerangnya. Kami harus waspada,” ucapnya. (rid/c19/bas/jpg)