PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meski belum bermain di tim utama Lechia Gdansk di Liga Polandia, namun Egy Maulana Vikri sudah menebar pesona. Bermain di Lechia Gdansk II yang bermain di Divisi 5 (liga yang diperuntukkan untuk pemain-pemain pelapis), Egy mulai memperlihatkan tajinya.
Sekadar diketahui, meski namanya Divisi V (IV Ligi), namun banyak nama besar yang gagal bersaing di tim utama masing-masing klub, bermain di sini. Salah satunya adalah mantan sayap Juventus, CSKA Moskow, dan Fenerbahce, yakni Milos Krasic. Pemain yang gaya mainnya mirip Patrik Berger ini satu tim bersama Egy, yang merupakan tandem maut di lini depan Lechia II.
Dalam pertandingan tersebut, Egy mencetak dua gol yang mengantar timnya menang telak 5-0 atas Pogonia Lebork II. Egy mencetak dua gol masing-masing ditorehkannya di babak pertama dan kedua. Gol pertama ia
berasal dari aksi brilian pemain kelahiran Sumatera Utara itu. Dia melewati tiga pemain Pogonia Lebork sebelum melepaskan tembakan lob melewati jangkauan kiper lawan.
Gol kedua Egy tercipta tiga menit jelang laga usai. Dia
melepaskan tembakan indah yang menjadi gol penutup di laga tersebut. Total Egy sudah mengemas tiga gol di kompetisi yang dikhususkan untuk tim
pelapis klub-klub kasta tertinggi Polandia tersebut. Gol perdana pemain
bernomor punggung 10 dicetak ke gawang GKS Kolbudy sekaligus ikut
membantu timnya menang 5-0.
Mulai bagusnya adaptasi Egy melawan pemain-pemain berpostur tinggi besar di Polandia ini menarik perhatian salah satu media Polandia,
Dziennik Balticki. Media itu memuji efektivitas Egy.
Menurut Dziennik Balticki, seperti ditulis CNN, memuat analisis memuji ketajaman Egy Maulana yang cukup menjanjikan menjalankan debutnya di kompetisi Polandia.
Media itu pun kembali menyebutkan langkah klub untuk lebih dahulu memainkannya di Lechia II merupakan keputusan yang sangat tepat. Pasalnya, Egy Maulana memang masih perlu ruang-ruang kemajuan dirinya. Salah satu yang kembali ditekankan adalah untuk persiapan fisiknya.
"Egy Maulana Vikri adalah pesepakbola bertalenta, tapi tentu saja ia masih harus bekerja keras mempersiapkan kondisi fisiknya," tulis Dziennik Balticki.
Media itu lantas menyitir keterangan dari sang pelatih tim utama, Piotr Stokowiec, yang mengatakan belum mau mengambil risiko yang bisa membahayakannya jika langsung bermain di skuat utama.
"Kami sangat tenang tentang perihal itu. Egy sebelumnya juga sempat izin bermain untuk Timnas Indonesia. Kami belum sempat menyertakannya di proses latihan."
"Ia adalah pemain muda yang harus menyesuaikan lingkungan baru. Perlu diingat, ia bahkan belum pernah main di level senior," ucap Stokowiec seperti dilansir dari Dziennik Balticki.
Egy Maulana kali pertama dimainkan kalah timnya kalah 0-1 dari GKS Przodkowo. Saat itu ia hanya dimainkan selama 45 menit. Meski demikian, media itu memuji penampilan penyerang muda itu secara teknik kendati tak menciptakan satu tendangan ke gawang pun di laga itu.
Kemajuan Egy Maulana yang cukup pesat pada laga keduanya saat memperkuat Lechia II mengalahkan Kolbudy pun mendapat pujian dari media itu. Padahal, menurutnya ia hanya dimainkan selama 65 menit. Tendangan jitu Egy Maulana pun kembali dipuji ketika mencetak dua gol ke gawang Lebork dan Lechia kembali menang 5-0.
Egy sempat pulang ke Indonesia untuk memperkuat Timnas U-19 di semifinal Piala AFF melawan Malaysia. Dalam pertandingan itu dia tak sempat menjalani recovery, dan belum 48 tiba, langsung bermain. Indonesia kalah dalam adu penalti, namun kemudian berhasil meraih juara ketiga setalah menang 1-0 atas Thailand.
(hbk/cnn)