PHNOM PENH (RIAUPOS.CO) – Indonesia maupun Thailand sering berlaga di final cabang sepak bola SEA Games. Tapi, tak ada insiden sebrutal laga di Olympic Stadium, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Thailand sudah tampil sebanyak 18 kali di final SEA Games sejak 1977, di mana 14 kesempatan memperoleh emas. Sementara Indonesia sudah delapan kali manggung di final dengan tiga berakhir dengan emas.
Tapi, tak ada insiden sepanas pertemuan Indonesia vs Thailand di Negeri 1000 Pagoda. Padahal, sebelum bentrok di Kamboja, keduanya sudah bertemu di final SEA Games sebanyak tiga kali (1991, 1997, dan 2013).
Di pertandingan itu, tujuh gol tercipta setelah Indonesia mengalahkan Thailand 5-2. Lima gol Indonesia diciptakan Muhammad Ramadhan Sananta (dua gol), Irfan Jauhari, Fajar Fathurrahman, dan Beckham Putra. Sementara Thailand sempat membalas melalui Anan dan Yotsakorn.
Tak hanya gol, drama hujan kartu juga menghiasi laga setelah wasit asal Oman Kassem Matar Al-Hatmi memberikan 16 kartu kuning plus enam kartu merah kepada kedua tim. Pemberian kartu merah juga diberikan kepada ofisial Thailand atas insiden yang terjadi di pinggir lapangan.
Insiden itu terjadi usai babak perpanjangan waktu dimulai. Pemain Indonesia Irfan Jauhari langsung mencetak gol yang membuat skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Indonesia.
Usai gol tersebut, kekacauan pun terjadi di bangku cadangan kedua tim. Dalam video yang ditayangkan, manajer tim Indonesia Sumardji dihajar beberapa staf pelatih dan pemain Thailand. Kondisi itu membuat wajah Sumardji memerah karena mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya. Akibat insiden tersebut, wasit mengeluarkan beberapa kartu merah kepada para pemain dan staf pelatih tim Thailand.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman