MELBOURNE (RIAUPOS.CO) - Petenis Republik Ceko, Karolina Muchova, memupuskan impian unggulan teratas Ashleigh Barty --yang juga andalan tuan rumah-- untuk menjadi juara Australian Open setelah dikalahkan 1-6, 6-3, 6-2 di perempatfinal, Rabu (17/2/2021).
Di semifinal, Muchova yang masuk pada babak empat besar Grand Slam perdananya akan menghadapi wakil Amerika Serikat, Jennifer Brady. Brady mengalahkan rekan senegaranya, Jessica Pegula.
"Saya mulai merasa sedikit bingung di akhir set pertama, sementara Ash bermain sangat bagus, dia hampir tidak melakukan kesalahan," kata Muchova seperti dilansir Reuters.
Muchova sempat mendapat penanganan medis di set kedua karena mengeluh sakit kepala. Kembali ke lapangan, permainan unggulan ke-25 ini mengalami perkembangan dan mengimbangi Barty yang digadang negaranya bisa mengakhiri kekeringan gelar Grand Slam Australian Open sejak 1978.
"Kepalaku pusing jadi aku istirahat, mereka hanya mengecek tekanan (darahku, red). Seperti yang saya katakan, saya sedikit merasa bingung dan berputar. Mereka mendinginkan saya dan itu membantu," ujar Muchova seperti dilansir Reuters.
Di sisi lain, Barty tidak membuang-buang waktu dalam menunjukkan kendalinya. Ia terus mengukir peluang dari servis Muchova tetapi gagal mengubahnya dan jumlah kesalahannya melonjak saat dia mencoba menyelesaikan poin terlalu dini untuk merebut kembali momentum.
Muchova mencetak 17 winner selama pertandingan dan menantang keberaniannya untuk melakukan servis demi kemenangan pada upaya pertama, memastikan tempatnya di empat besar dengan sebuah ace.
"Saya hanya mencoba memukul bola dan melakukannya, bermain sedikit lebih cepat dan menjadi poin. Saya senang mengatasinya dengan baik," pungkasnya.
Brady Lolos
Sementara itu, Jennifer Brady keluar dari tekanan melawan rekan senegaranya Jessica Pegula untuk meraih kemenangan 4-6, 6-2, 6-1.
"Saya telah berlatih keras di gym dengan pelatih saya. Kami menjadi lebih baik setiap hari, setiap hari adalah kesempatan lain," kata Brady soal kemenangannya seperti dilansir Reuters.
Brady lolos ke semifinal perdananya di Melbourne, meski mengawali pertandingannya dengan kehilangan set pertama dan masih mengalami tekanan dari Pegula pada set kedua. Baru pada set ketiga, unggulan ke-22 itu punya kuasa penuh di lapangan dan mengirim Pegula pulang lebih awal ke negaranya.
Petenis berusia 25 tahun ini sebelumnya mencapai semifinal US Open tahun lalu dan berharap bisa lolos ke lebih banyak lagi babak penentuan di ajang Grand Slam.
"Saya harap ini menjadi kebiasaan baru, bisa mencapai final," jelas Brady.
Upaya Brady lebih luar biasa karena menjadi salah satu dari 72 petenis yang menjalani karantina ketat sebelum turnamen. Dia tidak bisa berlatih di lapangan selama lima jam per hari sebagaimana petenis lainnya. Meskipun bermain dengan persiapan terbatas namun Brady tidak menunjukkan kekurangan dalam permainannya.
Sumber: ATP/News/Fox Sports
Editor: Hary B Koriun