PARIS (RIAUPOS.CO) – Paris Saint-Germain (PSG) gagal memetik kemenangan pada dua laga pembuka Ligue 1. Meski begitu, pelatih Thomas Tuchel tak khawatir masa depannya bersama Les Parisiens.
Pada laga perdana, PSG takluk 0-1 di tangan tim promosi, Lens. PSG kemudian kembali kalah 0-1 saat bertemu Olympique Marseille. Hal itu membuat PSG belum memiliki poin pada Ligue 1 musim ini.
Kejadian itu tentu membuat banyak yang mempertanyakan posisi Tuchel sebagai pelatih PSG. Meski begitu, dia mengaku sudah biasa berada di dalam posisi mendapat tekanan.
“Selalu seperti ini. Jika kalah, maka saya harus pergi. Hal seperti ini bukan barang baru. Tetapi, saya tak membaca berita terkait masa depan. Saya tetap tenang,” kata Tuchel dikutip dari Sportskeeda, Rabu (16/9/2020).
Juru taktik berpaspor Jerman itu memiliki kontrak di PSG hingga 2021 mendatang. Namun, beredar kabar jika dia akan ditendang keluar lebih awal jika mengalami satu kekalahan lagi.
Selanjutnya, PSG akan menjamu Metz di Parc des Princes, Kamis (17/9/2020) dini hari WIB. Jika kembali terpeleset, maka PSG bakal menelan kekalahan di tiga laga awal Ligue 1.
Kalah di dua laga awal Ligue 1 memang terlalu dini untuk menghukum Tuchel. Namun, dua rekor buruk dicatat PSG gara-gara hasil tersebut. Pertama, dua kekalahan di dua laga awal jadi yang terburuk sejak 1984. Kedua, mereka juga belum bisa mencetak gol sama sekali musim ini, terburuk sejak 1978/1979.
Dalam pertandingan terakhir melawan Marseille, Tuchel marah dan menganggap anak buahnya terlalu berlebihan saat terjadi keributan yang berbuah tiga karu merah untuk PSG dan dua untuk Marseille. Ketiga pemain PSG yang mendapat kartu merah tersebut adalah Levyn Kurzawa, Leandro Parades, dan sang megabintang Neymar Jr.
Sumber: UEFA/Bola/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun