JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kekalahan timnas Indonesia U-22 dari Lebanon dianggap karena pelatih Indra Sjafri coba-coba pemain. Indra Sjafri disarankan memainkan 11 pemain terbaik sejak menit pertama saat Timnas Indonesia U-22 menghadapi Lebanon pada Ahad (16/4/2023). Sebelumnya Indonesia kalah 1-2 dari Lebanon, Jumat (14/4).
Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni menyarankan agar Indra tak lagi mencoba-coba pemain mengingat waktu pelaksanaan SEA Games yang kian dekat. “Kalau bisa yang diturunkan itu pemain utama karena sudah semakin dekat jadwal turnamennya,” kata Kusnaeni.
“Coach Indra tampak masih coba-coba menggeser-geser pemain. Sebaiknya turunkan saja pemain utama, kalau kurang bagus manfaatkan sisa waktu untuk mempertajam lagi. Manfaat ujicoba kedua lawan Lebanon itu,” tuturnya lagi.
Sementara untuk laga uji tanding yang direncanakan berlangsung pada Selasa (18/4) lawan PSM Makassar, Kusnaeni menilai laga tersebut memiliki gengsi berbeda jika dibandingkan duel menghadapi Lebanon.
“Kalau lawan PSM mungkin perlu menunggu selebrasi juara mereka. Manfaatkan saja pertandingan yang sudah di depan mata agar lebih siap,” ujar Kusnaeni.
“Kalau lawan PSM atau Dewa itu berbeda karena motivasinya berbeda dengan melawan Lebanon. Lawan PSM itu anggap saja bonus,” tambahnya.
Dalam dua laga uji tanding sebelumnya, Indra menempatkan beberapa pemain yang sama sejak menit pertama. Selain itu ada pula yang tidak menjadi starter pada laga menghadapi Bhayangkara kemudian diplot jadi pemain inti saat melawan Lebanon dan sebaliknya.
Saat menghadapi Lebanon, beberapa pemain yang sebenarnya layak menjadi pemain inti dalam tim seperti Hokky Caraka, Alfeandra Dewangga, atau Muhammad Ferarri, tidak dimainkan. Idra mencari pemain-pemain baru yang ikut seleksi. Indra merencanakan empat pertandingan uji coba sebelum menyudahi agenda pemusatan latihan dan berangkat ke Kamboja mengikuti SEA Games 2023.(int/hbk)
