LIGA INGGRIS

Tottenham Disikat Arsenal, Mourinho Lagi-Lagi Salahkan Wasit 

Olahraga | Selasa, 16 Maret 2021 - 02:05 WIB

Tottenham Disikat Arsenal, Mourinho Lagi-Lagi Salahkan Wasit 
Gelandang Tottenham Hotspur, Erik Lamela (kiri) saat merayakan golnya ke jala Arsenal bersama Regulion, dalam lanjutan Liga Inggris di Emirate Stadium, London, Ahad (14/3/2021) malam WIB. (TWITTER TOTTENHAM HOTSPUR)

LONDON (RIAUPOS.CO), – Tottenham Hotspur dihajar Arsenal 1-2 pada pekan ke-29 Liga Inggris di Emirates Stadium, Ahad (14/3/2021) malam WIB. Pelatih The Lilywhites, Jose Mourinho, sebut wasit Michael Oliver sebagai biang kerok kekalahan timnya. 

Tottenham sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat tendangan rebona Erik Lamela pada menit ke-33. Namun Arsenal bisa membalikkan keadaan lewat gol Martin Odegaard (44) dan penalti Alexandre Lacazette (64). 


Hadiah penalti diberikan setelah bek The Lilywhites Davinson Sanchez menerjang kaki Lacazette. Wasit sempat meninjau Video Assistant Referee (VAR) sebelum memberikan penalti.  

Tapi Mourinho menilai Arsenal tidak layak mendapatkan hadiah tendangan dua belas pas. Sebab Lacazette lebih dulu menendang bola sebelum dihadang Sanchez. 

“Wasit membuat kesalahan (ketika laga mulai berjalan seru, red). VAR lantas mengonfirmasi keputusan yang salah dari wasit,” kata Jose Mourinho dikutip dari BBC, Senin (15/3/2021). 

“Sejujurnya, babak pertama menjadi milik Arsenal. Babak kedua, milik Michael Oliver dan Paul Tierney (VAR). Mereka menentukan pertandingan,” ujarnya.

Namun The Special One juga mengakui jika Harry Kane dan kawan-kawan bermain jelek di laga bertajuk Derby London Utara. Dia juga tak segan mengakui ketangguhan The Gunners. 

"Kami bermain dengan sangat buruk di babak pertama. Pertahanan kami buruk, kami buruk," tuturnya. 

"Mereka lebih intens, agresif, dan menggerakkan bola lebih baik dari kami," ucapnya. 

Kekalahan itu membuat Tottenham tertahan di peringkat ketujuh klasemen berbekal nilai 45. Sementara Arsenal masih berada di tempat ke-10 mengepak 41 poin.

Sumber: BBC/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook