MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Andai bisa tahu kalau di kemudian hari menjadi legenda Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer tentu bakal menyesali keputusannya saat masih anak-anak. Solskjaer kecil ternyata bukan pendukung fanatik United. Pria asal Norwegia itu mendukung rival klasik United, Liverpool FC (LFC).
”Ketika itu saya terpengaruh dengan lingkungan di sekelilingku. Di Norwegia, setiap Sabtu, kami selalu menyaksikan pertandingan sepak bola Inggris. Tentunya, Liverpool merupakan tim terbaik era 1980-an,’’ ungkap Solskjaer yang kelahiran 26 Februari 1973 itu.
Berbicara dalam siniar Kings of Europe, Solskjaer semasa kecil lebih paham nama legenda LFC seperti Kenny Dalglish maupun Ian Rush.
’’Sulit untuk mengakuinya. Tetapi percayalah, hal itu karena mereka adalah tim terbaik pada masa itu,’’ imbuh pelatih United saat menjadi runner-up Liga Europa 2020–2021 tersebut.
Pengakuan Solskjaer yang pernah jadi Kopites –sebutan fans LFC– turut memicu polemik bagi fans United maupun LFC di lini masa media sosial.
”Hatiku tetap seorang pendukung United,’’ tegas ayah dari Karna, pemain akademi tim wanita United, itu seolah enggan memperpanjang polemik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman