ALL ENGLAND 2020

Dua Wakil Indonesia Bertarung di Final All England, Ini Jadwalnya

Olahraga | Minggu, 15 Maret 2020 - 18:32 WIB

Dua Wakil Indonesia Bertarung di Final All England, Ini Jadwalnya

BIRMINGHAM (RIAUPOS.CO) - Final BWF Super Series All England 2020 berlangsung malam ini. Dua wakil Indonesia akan bertarung mempertaruhkan harga diri negaranya dalam kejuaraan yang diwarnai ketakutan masyarakat dunia akan pandemi virus corona tersebut. 

Duel Asia versus Eropa akan tersaji dalam final tunggal putra. Pemain Taiwan, Chou Tien Chen, ketemu bule Denmark, Viktor Axelsen. Axelsen lolos ke final setelah susah payah menaklukkan tunggal Malaysia, Lee Zii Jia 17-21, 21-13, 21-19 di Arena Birmingham, Sabtu (14/3) malam. 


"Itu pertandingan yang sangat sulit. Lee membuat saya kerepotan. Namun, saya berusaha untuk tetap di sana dan melakukan yang terbaik," kata Axelsen seperti dikutip dari AFP.

"Saya berhasil tetap tenang sampai akhir gim ketiga, tetapi keberuntungan juga ada di pihak saya, karena itu bisa saja terjadi," imbuhnya.

Sementara Chou mendapat jalan yang lebih mudah, lantaran lawannya di semifinal Anders Antonsen (Denmark) mundur saat kedudukan 17-14 (Chou unggul) di gim pertama. Antonsen mendapat cedera di bagian pergelangan kaki kanannya.

Pertarungan di nomor tunggal putra menjadi partai kedua dalam rangkaian final All England 2020, yang akan dimulai pukul 12.00 waktu Birmingham atau sekitar 19.00 WIB.

Untuk laga pembuka, ada duel ganda putri. Sementara laga penutup akan mempertemukan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya versus pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. 

Indonesia juga masih memiliki wakil di ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang akan turun di partai tiga melawan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Bersama Cina, Taiwan dan Jepang, Indonesia memiliki dua wakil di partai final. Sedangkan Denmark dan Thailand masing-masing satu wakil. Beberapa negara yang akhir-akhir ini cukup diperhitungkan seperti India, Korsel, atau Malaysia, malah tak memiliki wakil di final kejuaraan perorangan tertua di dunia ini.

Sumber: JPNN/PBSI
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook